episode 1

667 Words
"Lyla..." panggilan nyaring yang terdengar oleh Lyla yang berada dibelakang rumah yang sedang membatu ibunya membersihkan halaman belakang. Ya itu adalah suara thariq sang ayah. "iya ayah" dengan tergesa meletakan sapu yang ada ditangannya. dia pun menghampiri ayahnya diruang tengah. "ada apa yah, kenapa keras sekali memanggil Lyla" terdengar hembusan nafas kasar darinya. "duduk disini sebentar , ayah sama ibukmu mau bicara sesuatu sama kamu nak" jawab sang ayah yang memperlihatkan keseriusan diwajahnya. Di Seberang tempat duduk yang menghadap dengan ayah dan ibunya pun dia menghempaskan tubuhnya dengan bersandar disofa berwarna cream itu. "ada apa yah? kelihatan nya dari wajah ayah ada hal yang begitu serius untuk dibicarakan sama aku" Jawab Lyla dengan memasang wajah binggung. "begini nak, kamu kan sudah 2 tahun lulus sekolah...." Thariq menjeda kalimat nya yang semakin membuat Lyla binggung, tapi dia enggan menjawab karena sang ayah belum menyelesaikan nya. "Dulu sebelum ayah dan ibu mu tinggal disini bersama kakakmu , ayah sempat bekerja disalah satu kota dimana ayah bertemu dengan seorang yang sampai sekarang menjadi sahabat baik ayah..... kita berdua sepakat untuk menjodohkan anak-anak kita kelak ketika sudah dewasa, dan anak yang ayah maksud itu adalah kamu Lyla ".. "HAH...." . suara terkejutnya membuat Thariq berhenti berbicara dengan Lyla. sementara ningrum hanya diam mendengarkan dan memperhatikan suami nya untuk memberitahu putri nya. "Apa aku nggk salah dengar yah, aku bakalan dijodohkan?? yahh aku ini masih 20tahun, aku baru bekerja dikota selama 3 bulan udah harus menikah, aku masih ingin berkarir yah aku masih ingin mandiri" jawab Lyla dengan suara sedikit meninggi "Lyla turunkan nada bicaramu sama ayah" ingatkan sang ibu dengan suara lembutnya. "Lyla kita ini tinggal didesa bukan dikota kota besar yang bisa menikah setelah mendapatkan apa yang kita inginkan! apa kamu tidak ingin melihat ayah dan ibuk bisa bernafas lega dengan melihat kamu menikah dengan anak sahabat ayah ? ayah yakin anak dari sahabat ayah itu adalah laki laki yang baik mampu menjaga kamu. menikahlah dengan nya nak....ayah hanya ingin kamu mendapatkan pendamping hidup yang baik." nada memohon ayahnya yang terdengar memilukan hati Lyla. karena ayahnya tidak pernah sekalipun memohon seperti itu. hening... tidak ada satupun yang berbicara setelah nada memohon sang ayah kepada putri nya Lyla. Hingga Lyla pun membuka suara nya. "Yah ini permintaan yang berat dari ayah, beri Lyla waktu untuk berfikir dulu" lirih Lyla sambil menundukan kepalanya. "berfikirlah nak, ayah harap kamu bisa memberikan jawaban besok malam sehabis makan malam. karena lusa mereka akan berkunjung kerumah kita untuk mendapatkan jawabanya." ujar sang ayah kepadanya.. Sepeninggalan Lyla, Ningrum mengelus lengan suaminya. menyakinkan bahwa Lyla pasti akan menerima perjodohan ini. Walaupun rasanya dia sendiri juga belum siap untuk melepas anak gadis nya itu. "Ibu yakin Lyla akan menerima. Tapi apa ayah yakin tidak menunggu paling tidak satu atau dua tahun lagi. bagaimanapun Lyla belum mengenal siapa yang akan jadi suaminya. seenggaknya biar mereka aaling mengenal dulu yah". "Untuk saling mengenal bisa setelah menikah, lagian menikah juga gak langsung bu, pasti minimal tiga bulan lagi" Jawab ayah Lyla. "ibu hanya kasihan sama Lyla, dia masih ingin kuliah. kita tau sendiri kan tujuan dia bekerja jauh dari kita biar bisa nabung buat nerusin pendidikan lagi". Ibu Ningrum sendiri sebenarnya juga belum rela jika anak bungsu nya harus dipinang seorang pria secepat ini. Bagaimana gigih nya Lyla mau bekerja jauh demi bisa melanjutkan kuliahnya. "Ayah mengerti , tapi kekhawatiran ayah jauh lebih besar. Apalagi pergaulan anak sekarang kita tau sendiri seperti apa.." "Tapi Lyla anak yang baik yah, ibu yakin kalau dia bisa menjaga diri dan nggak akan macam-macam". Sela ibu ningrum. "Bukan maksud ayah nggak percaya sama anak ayah sendiri. ayah percaya Lyla anak yang baik, tapi diluar sana banyak laki laki yang hanya memanfaatkan. sebelum itu terjadi baiknya kita ambil keputusan ini kan bu?. Tanya Thariq namun yang ditanya hanya diam saja dengan raut wajah sendu. Thariq menghela hafas, lalu menarik tangan istrinya dan membawa nya masuk kedalam dekapannya. "Ayah yakin Lyla akan bahagia dengan suaminya kelak, ibu yang tenang ya. jangan sampai Lyla lihat ibuk sedih seperti ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD