Dengan tanpa berpikir panjang lagi dan keinginan yang begitu menggebu, Tessa meraih telapak tangan Darek, menyambar tas miliknya sambil beranjak dari kursi yang sudah terasa begitu tidak nyaman untuk Tessa duduki. “Mom, kami pulang,” pamit Tessa yang dibalas Kamala dengan lambaian tangan di udara tanpa menatap ke arah Tessa dan Darek. Kamala telah berjalan lebih dulu dengan menyisakan kemarahan pada Tom dan Gemma. “Cukup kau saja Tom!” pekik Kamala yang membuat Darek dan Tessa saling menatap sambil terus berjalan. Langkah kaki Darek yang cepat dan coba Tessa imbangi dengan susah payah. Tessa merasakan dadanya bergemuruh hebat bahkan ingin meledak dengan semua yang terjadi selama keberadaan dirinya di rumah keluarga Wagner. Andaikan Tessa memiliki pilihan mungkin ia tak akan pernah i

