Regan merangkul pinggul Yaya posesif, mereka berjalan beriringan memasuki restaurant dan bergabung ke salah satu meja besar yang kursinya sebagian sudah terisi. Para manusia berdasi di sana lantas berdiri ketika Regan datang bersama sang istri. Yaya melukis senyum, menyamarkan kegugupannya. Matanya menatap satu per satu wajah di sana, ada beberapa yang familiar dan pernah ia temui. Salah satunya adalah Arnold, yang ia tahu adalah teman dekat Regan. "Masih inget sama gue, 'kan, Ya?" Arnold yang berdiri tak jauh darinya lantas mengulurkan tangannya. Dengan seulas senyum manisnya, pria itu dengan kepercaya diri hendak mengajak Yaya berjabat tangan. Yaya mengangguk kecil, menjabat tangan Arnold sesaat dan tertawa kecil. "Masih dong, Mas." jawab Yaya ramah. Membuat suasana yang sedikit kaku

