62

1359 Words

Ira menarik nafas dalam-dalam. “Fokus Ira, fokus! Kan sebentar lagi kamu akan pergi untuk ikut rapat sama klien,” lanjutnya lagi yang masih sangat gugup di dalam ruangannya. “Huff! Fokus Ira!” dia menghembuskan nafasnya kuat-kuat ke udara. “Tapi ..., ya ampun, nanti satu mobil lagi sama Pak Alan,” dia menutup lagi mukanya dengan kedua telapak tangannya, “Aku harus bersikap gimana coba?” dia memegang kedua pipinya yang memanas dengan ujung jemarinya yang malah dingin seperti es, karna memikirkan akan berhadapan dengan Alan. “Oke, aku akan bersikap seperti biasa di depan Pak Alan, seperti tidak terjadi sesuatu antara aku sama Pak Alan, pasti bisa!” lanjutnya lagi meneguhkan niatnya. Ira mulai fokus pada lembaran-lembaran berkas yang harus dia persiapkan. Tok tok tok ... pintu ruangan ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD