TAO – 57

1879 Words

Ayahanda Trisna masih heran dengan sikap istrinya. Tidak biasanya ibunda Trisna bersikap seperti ini. Ayah Trisna hampir berpikir jika istrinya menginginkan sesuatu. Tapi pria empat puluh luma tahun itu segera menepis pikiran tersebut sebab tidak mungkin ibunda Trisna meminta hal pribadi di saat seperti ini. “Ada apa, Bu?” tanya ayah Trisna, lagi. “Yah,kejadian semalam terulang lagi,” Ibunda Trisna berkata dengan lirih dan nyaris berbisik, agar apa yang ia sampaikan tidak ada yang mendengarnya. “Kejadian apa?” balas ayah Trisna dengan suara yang dipelankan juga. “Ada yang mengacak-acak dapur kita. Bukan’kah tadi ayah bertanya, mengapa ibu belum memanaskan sambal? Itu karena tidak ada lagi yang tersisa.” “Apa?!” Ayah Trisna nyaris berteriak. “Ssttt ... pelankan suara ayah. Jangan samp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD