TAO – 68

1717 Words

Sicilia kembali bergidik sesaat setelah Yeni selesai mengubur ikan dan tahu itu dengan aman. Aroma busuk itu sudah tidak tercium lagi oleh mereka. Tapi karena ke duanya sudah mencium aroma itu terlebih dahulu, membuat seakan aroma itu sudah menempel dengan hidung mereka. Alhasil, sayu-sayup baik Sicilia maupun Yeni, masih merasa mencium aroma itu di pangkal hidungnya. “Ma, kok bisa kayak gitu ya?” Sicilia mengernyit. Ia mengambil cangkul dari tangan ibunya dan membawa cangkul itu seraya melangkah masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang. “Entahlah ... Tapi memang aneh sih. Ikannya jadi membusuk begitu, dagingnya sampai hancur bahkan berbelatung. Padahal’kan baru tadi pagi kita buang ikannya.” “Iya, Ma. Bahkan tahunya juga. Seumur-umur belum pernah Cici menemukan tahu membusuk seperti i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD