TAO – 46

1704 Words

Di perjalanan, ia berpapasan dengan Milna—janda empat kali yang tinggal tepat di depan warung miliknya. Wanita bertubuh langsing itu menyapa Herman dengan ramah. “Bang, dari mana?” “Milna ... ini, abang dari rumah pak Kori.” “Oiya? Abang minta obat ke sana?” “Iya, soalnya Santi sakit lagi,” bohong Herman seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Maaf, tadi aku dengar teriakan dari rumah abang, apakah itu teriakannya kak Santi? Kak Santi belum berubah ya?” Herman menggeleng, “Begitulah, Milna. Entah kapan ia akan berubah. Milna mulai salah tingkah. Ia melihat ada sesuatu yang berbeda dari Herman. “Ada apa, Milna? Mengapa kamu menatap abang seperti itu?” “Ah, tidak. Maaf jika abang tidak nyaman.” “Bukannya abang tidak nyaman, akan tetapi caramu melihat abang sedikit aneh. Mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD