TAO – 56

1718 Words

Herman mendudukkan bokongnya di salah satu bangku tamu di luar rumah Trisna. Pria itu membakar rokoknya seraya menghisap rokok itu dengan perasaan gelisah. “Ada apa, Herman? Sepertinya kau tidak nyaman,” tanya Kardi seraya duduk di sebelah Herman. Pria itu juga mengambil sebatang rokok dan membakarnya. “Entahlah ...,” ucap Herman seraya menghembuskan asap rokoknya dengan kuat ke udara. “Maaf, ini memang bukan urusanku, tapi aku juga heran dengan kejadian semalam. Kok bisa ya manusia biasa makan nasi satu dandang? Apa mungkin memang bukan ulah manusia ya,” lirih Kardi ke dekat telinga Herman. Pria itu tidak ingin ada orang lain yang mendengar ucapannya. “Sudahlah, jangan membahasnya lagi. Nanti kalau ada yang mendengar bisa kacau lagi pernikahan Trisna,” jawab Herman, namun raut wajahny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD