Waktu baru menunjukkan pukul delapan pagi. Santi sudah mengemasi barang-barangnya yang akan ia bawa ke rumah kontrakan tanpa biaya sewa. Ia sangat senang dan begitu antusias mengemasi semua barang-barangnya. Akhirnya, ia pun bisa pindah dari rumah mak Yus—ibu mertuanya sendiri. Sang biro juga sudah berjanji akan datang jam sepuluh pagi untuk memasukkan jaringan listrik ke rumah yang akan di huni Santi dan keluarganya. “Ara, vidio call bunda, Nak. Mama mau bicara sama bunda.” “Mau apa vidio call bunda, Ma?” “Vidio call saja, Ara. Mama mau bicara sama bunda kamu dan nenek.” “Ya sudah, sebentar.” Ara pun mulai mencari nama Sicilia di ponselnya. Lalu gadis itu pun mulai menghubungi. Tidak butuh waktu lama untuk panggilan itu terhubung dan diangkat oleh Sicilia. “Assalamu’alaikum ....”

