Saat Datuk Medan bertanya apakah cucunya menangis pada Ramdan, beliau sama sekali tidak berharap mendapat jawaban yang sang Sultan berikan padanya. Kalau Aini memang menangis, terlepas dari sedikit atau banyaknya, berarti cucunya itu punya rasa pada pria yang Datuk-nya kenalkan. Ini lah yang menjadi penyesalan bagi Datuk karena kalau saja dia tidak mengenalkan pria itu pada cucunya, Aini tidak perlu mengalami patah hati.
Dari dulu, Datuk memang sering sekali memaksakan banyak hal pada cucu perempuannya itu karena dia pikir semuanya demi kebaikan Aini. Dan tidak sekali pun sang cucu membantah. Jadi saat mengetahui apa yang ia pikir baik ternyata berlawanan dengan yang cucunya terima, Datuk menjadi begitu kecewa pada dirinya sendiri.
Datuk Medan berdeham ketika Aini memasuki ruang kerja
