Fateh sedang berjalan tergesa-gesa menuju rumahnya ketika akhirnya Gilang yang dari tadi ia telfon, setelah menyerah untuk mencoba menghubungi Aini, menjawab telfonnya. “Kemana aja lo?” tanya Fateh yang melampiaskan kekesalannya dengan meremas tuas pintu. “Maaf, Bang.. tadi aku lagi gantiin lampu di kamarnya Adin. Tanggung banget kalau harus jawab telfon Abang,” ucap Gilang dari seberang sana yang membuat Fateh semakin marah. Apa barusan dia yang tidak lain dan tidak bukan adalah abangnya Gilang diabaikan hanya demi perempuan yang belum tentu jadi istrinya Gilang? Wah… Ingin mengomel tapi Fateh punya sesuatu yang lebih mendesak. Omelannya mungkin harus ia simpan sampai bertemu langsung dengan Gilang saja. Omelannya mungkin akan lebih baik kalau diubah dalam bentuk tendangan saja. “Ini