Dinda berangkat ke sekolah seperti biasa dia menggunakan angkutan umum,hari ini dia terlambat datang jam sudah menunjukan pukul 7 pagi.
Gerbang sudah tertutup rapat ,sedangkan satpam sekolah tidak mengizinkan nya untuk masuk ke dalam.
“Pak tolong dong aku cuman telat berapa detik doang”ucap dinda memohon ,dia berharap satpam itu bisa mengerti keadaan nya itu.
“Maaf dek ,ini udah aturan sekolah mau terlambat berapa detik pun ya tetap gak di biarin masuk”ucap satpam tanpa ada rasa kasian kepada dinda.
Dinda meminta berkali kali supaya di berikan toleransi tapi satpam itu masih kokoh dengan pendiriannya.
Di kejauhan seorang pria dengan tubuh tegap nya dan raut wajah nya yang tampan menatap perbincangan mereka ,lelaki itu mendekat ke arah gerbang .
“Ada apa pak?”tanya pria itu yang tak lain adalah ketua OSIS di sekolah itu.
Dinda menatap Kevin,dia berharap agar sang ketua OSIS membantunya bisa masuk ke dalam sekolah,karena dinda tahu Kevin punya pengaruh besar pada sekolah ini bagaimana pun dia ketua OSIS disini.
“Ini dia maksa masuk padahal udah telat,bapak sih cuma ikut aturan siapa yang telat gak boleh masuk “ucap satpam itu .
Kevin menatap dinda yang penuh harap kepada nya supaya dia bisa membujuk satpam itu biar dia di izinkan masuk.
“Gini pak,biarin aja dia masuk nanti saya yang berikan hukuman supaya dia tidak melakukan kesalahan lagi”ucap Kevin kepada satpam itu.
“Tapi,,,,”
“Tenang aja pak nanti saya bicara sama guru kalau yang telat saya berikan hukuman “ucap Kevin menyakinkan pak satpam itu.
Satpam itu berpikir sejenak ,menatap dinda dan Kevin bergantian dan Tiba tiba dia menghela napas dan membuka gerbang.
“Lain kali jangan telat yaa,ini terakhir saya liat kamu telat”ucap satpam itu dan menutup kembali gerbang .
“Iya pak ,makasih yaa”ucap dinda memberikan senyuman yang tulus pada satpam itu karena mengizinkan nya masuk.
Kevin menyunggingkan senyumnya melihat dinda tersenyum ,senyuman yang manis mampu .
Jika di perhatikan dinda sangat cantik walaupun dengan wajah yang natural nya .
Entah apa yang di rasakan Kevin ,dia berniat untuk lebih dekat dengan adik kelas nya itu,dia akan memberikan perhatian kepada dinda dan mencuri hati nya itu.
“Kak”ucap dinda membuyarkan lamunan Kevin .
“Ya,,,yaa ada apa”ucap Kevin sedikit terkejut.
“Jadi hukuman aku apa?”tanya dinda .
“Sebenarnya aku gak ada niat buat hukum kamu ,tapi tadi aku udah ngomong sama satpam itu bakal kasih kamu hukuman “jelas Kevin.
“Gapapa kok kak,emang kan aku pantas dapat hukuman itu”ucap dinda.
“Yang penting aku bisa masuk ke kelas dan belajar”sambungnya.
“Yaudah nanti pulang sekolah ,kamu bersihin wc dulu khusus cewe nya aja yaa”ucap Kevin yang di setujuan anggukan dinda.
“Yaudah kalau gitu aku masuk kelas dulu ,udah mau mulai jam pelajaran “ucap Kevin kepada dinda.
Dinda hanya bisa berterima kasih kepada Kevin karena membantu nya ,”seandainya aku bisa dapat cowo kaya kak Kevin ,pasti aku beruntung banget”gumam dinda dan berjalan ke arah kelas nya.
Jam sudah menunjukan pukul 3 sore seluruh siswa sudah pulang kecuali dinda yang membersihkan toilet sekolah dan anak basket yang sedang berlatihan.
Dinda memasuki toilet itu ,saat dia mengambil air dari luar ,entah mengapa air dalam kamar mandi itu tidak ada.
Dinda memutar keran meletakan ember di bawah air mengalir itu,saat dia rasa sudah hampir penuh dia mengangkat nya dan membawa nya ke kamar mandi.
Karena jarak wc dengan tempat air yang dia ambil cukup jauh diandra sedikit terburu buru mengangkat ember itu dengan kedua tangan nya.
Saat di pembelokan tiba tiba dia menabrak seorang pria yang tinggi alhasil membuat seragam pria itu basah kerena perbuatanya.
Dinda sangat kaget ,entah mengapa dia sangat sial hari .
Pria itu menatap dinda dengan tatapan dingin dan mengintimidasi.
“Lo lagi lo lagi”ucap pria itu yang tak lain Arga sang ketua basket.
Ma,,maaf kak ,aku gak sengaja “ucap dinda menundukkan kepalanya.
“gak sengaja,liat nih baju gue jadi basah dan ponsel gue juga jadi rusak gara gara lo tumpahin air ke arah gue”ucap Arga membentak dinda .
Dinda melihat ke arah pria itu dan benar saja Arga memegang ponselnya yang sudah basah karena ulah nya.
“Maaf kak,nanti aku bisa cuciin baju nya”ucap dinda seperti ingin menangis karena di bentak oleh Arga.
Entah apa yang di pikirkan Arga dia menyunggingkan senyumannya sepertinya dia ingin merencanakan sesuatu .