Bab 15

1342 Words
40 Hari Sebelum Persidangan Rosaline menghentikan langkah kakinya ketika dia mendengar langkah kaki orang lain yang mengikutinya sejak tadi. Rosaline menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia sangat lelah sekarang, Rosaline tidak akan bisa mengontrol rasa marahnya ketika terus diganggu dengan cara yang seperti ini. Setelah apa yang dia lakukan seharian ini, Rosaline sangat ingin mandi lalu segera menjatuhkan dirinya di ranjang tidurnya. Tapi kalau Farel terus mengikuti langkahnya, maka semuanya akan sangat kacau. Pria itu sangat sulit untuk dihentikan, iya.. Rosaline sudah sangat hafal dengan kebiasaan Farel yang keras kepala. Seakan pria itu ingin melawan Rosaline dengan keras kepala yang sama besarnya. Bagi Rosaline, dia sangat membutuhkan sebuah ketenangan sebelum dia harus benar-benar menerima fakta kalau Feli akan menjadi adiknya dan Farel akan menjadi kerabatnya. Apakah Farel tidak mengerti akan hal itu? Kenapa sangat sulit untuk mengerti apa yang diinginkan oleh Rosaline? “Hentikan langkahmu dan segeralah pulang, Farel. Jangan mengikuti aku dan membuat semuanya semakin sulit” Tanpa menolehkan kepalanya Rosaline mengatakan sebuah kalimat panjang untuk menghentikan Farel. Tidak mudah bagi Rosaline untuk menghadapi semua ini. Dia seorang wanita yang sedang jatuh cinta, mengendalikan apa yang dia rasakan adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Tapi, dibanding harus terus menyangkal fakta yang ada di depannya, Rosaline lebih memilih untuk mulai menerima apa yang terjadi pada hubungannya dan Farel. Tidak ada yang bisa dia harapkan dari hubungan mereka karena ketika Feli dan Ken menikah, artinya hubungan mereka selesai. Apa yang bisa Rosaline harapkan? Sebuah keajaiban yang akan membuat pernikahan adiknya sendiri batal? Ah, tidak.. sekalipun sangat membenci keadaan ini, Rosaline sama sekali tidak memiliki satupun niat buruk pada adiknya. Selama ini Ken sudah menanggung banyak sekali beban yang tidak bisa dimengerti oleh orang lain. Sekalipun sering merasa iri pada Ken, Rosaline tetap tidak akan tega kalau dia harus menari di atas kesedihan adiknya sendiri. “Aku hanya ingin memastikan kalau kamu sampai di depan pintu rumahmu dengan selamat..” Rosaline mengepalkan jari tangannya. Tidak mudah, sangat tidak mudah. Kalau bisa, saat ini Rosalien sangat ingin berlari dan memeluk Farel dengan sangat erat seperti yang biasa mereka lakukan di apartemen Rosaline. Semua yang terjadi saat ini memang sudah Rosaline ketahui sejak awal mereka memutuskan untuk menjalin hubungan, tapi saat itu Rosaline sama sekali tidak tahu kalau rasa sakitnya akan sampai sebesar ini. Rosaline menghembuskan napasnya. Di depan Feli dan Ken, Rosaline selalu berusaha menutupi hubungannya dengan Farel. Tapi saat ini, siapa yang tidak melihat jika ada cinta yang sangat besar di mata Farel dan juga Rosaline? Mereka saling mencintai, iya.. Rosaline mengakui hal itu. Tapi keadaan membuat mereka menjadi tidak berdaya. Atas apa yang terjadi saat ini, semua itu memang akibat dari hubungan mereka. “Jangan menggangguku, Farel. Kamu sangat menyakiti aku..” Kalau tidak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, maka Farel tidak akan menuruti perkataan Rosaline. Melihat wajah Farel membuat Rosaline memiliki banyak sekali harapan di dalam hatinya. Dia berharap kalau mereka bisa bersama suatu saat nanti, tapi bagaimana mungkin semua itu terjadi? Ken dan Feli akan menikah. Semua orang juga tahu kalau kedua anak itu saling mencintai sejak lama. Mereka sudah menjalin hubungan sejak mereka masih sekolah. Tidak akan ada yang meragukan cinta Feli dan Ken. Ketika mereka menikah, pernikahan mereka akan menjadi pernikahan yang luar biasa. Selain saling mencintai, Ken dan Feli juga saling mempercayai satu sama lain. Tidak akan ada hal apapun yang bisa memisahkan kedua anak itu selain maut. Dan Rosaline sama sekali tidak ingin terjadi hal buruk pada kedua adiknya. Sama seperti Ken, Rosaline juga sangat mencinta Feli seperti dia mencintai adiknya sendiri. “Kamu menyakiti dirimu sendiri. Bukan hanya itu, kamu juga menyakiti aku karena kamu sangat egois. Kamu juga akan menyakiti Ken dan Feli kalau kedua anak itu tahu apa terjadi di antara kita berdua..” “Jangan berani mengatakan apa yang terjadi di antara kita berdua!” Rosaline membalikkan tubuhnya lalu menatap Farel dengan tajam. Apapun yang terjadi, Rosaline tidak ingin kalau Feli dan Ken tahu mengenai hubungan ini. Kalau sampai Feli dan Ken tahu, bukan hal yang mustahil jika kedua anak itu akan mengorbankan diri mereka. Selama ini Rosaline tahu bagaiman Ken menanggung beban yang berat. Sekalipun sangat sering merasa iri dengan posisi Ken, Rosaline juga sering merasa prihatin dengan hidup adiknya. Ken sama sekali tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti kedua orang tua mereka. Satu-satunya pilihan yang bisa diambil oleh Ken adalah hidup bersama dengan Feli. apakah Rosaline tega merenggut kebahagiaan adiknya sendiri? Rosaline menghembuskan napasnya dengan pelan. Sama sekali tidak berguna jika dia berdebat dengan Farel di lobi apartemennya. Rosaline tidak ingin ada orang yang melihat pertengkaran mereka. Jujur saja, dengan popularitas yang dimiliki oleh Feli, semua orang yang berhubungan dengan wanita itu juga jadi mendapatkan perhatian dari masyarakat. Sebenarnya semua ini bukan hanya karena popularitas Feli saja, keluarga Rosaline dan keluarga Farel sudah terkenal sejak dulu karena mereka adalah dua keluarga besar yang semuanya terjun ke dalam bidang hukum. Yang pasti, Rosaline sama sekali tidak ingin ada rumor buruk karena masalah ini. “Kamu sendiri yang mengatakan kalau sudah tidak ada lagi kata ‘kita’ di antara kamu dan aku, apakah kamu lupa?” Rosaline mencoba untuk tetap mengendalikan emosinya. Karena tidak bisa bicara baik-baik dengan Rosaline, Farel pasti mencoba segala macam cara untuk membuat emosi Rosaline keluar. Tidak, Rosaline tidak akan terpengaruh pada pria itu. Rosaline harus tetap tenang, yang dia perlukan adalah melangkahkan kakinya dengan cepat lalu segera masuk ke dalam apartemennya.  “Kamu sungguh tidak ingin berbicara denganku?” Farel kembali mencoba mendapatkan perhatian Rosaline ketika wanita itu kembali melangkahkan kakinya dengan cepat. Tidak, Rosaline bukan tidak ingin berbicara dengan Farel. Sebenarnya, pria itu adalah pria yang sangat Rosaline harapkan untuk terus berbicara dengan dirinya hingga mereka tua nanti. Sayangnya, keadaan sama sekali tidak mendukung hubungan mereka. Apakah yang bisa dilakukan oleh Rosaline kalau keadaannya seperti ini? Siapa yang bisa disalahkan atas apa yang terjadi saat ini? Apakah Ken dan Feli? Atau Rosaline dan Farel? “Berhenti menggangguku Farel, aku sungguh tidak sanggup kalah harus menahan semua ini terus menerus. Sebentar lagi Feli dan Ken akan menikah, biasakan dirimu atas rasa sakit ini” Rosaline berbicara ketika dia membuka pintu apartemennya. Farel hanya diam sambil menatap Rosaline dengan pandangan kesakitan. Dalam hal ini, apakah memang Rosaline tokoh jahatnya? Kenapa semua orang tampak sangat terluka atas apa yang Rosaline lakukan? Ah, padahal Rosaline hanya ingin melakukan yang terbaik. Tidak masalah, kadang niat baik memang tidak harus selalu diterima dengan baik, bukan? Selain karena Rosaline tidak ingin mengacaukan hubungan adiknya, Rosaline menjauhi Ken untuk sementara waktu agar Rosaline bisa menahan dirinya untuk tidak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi di antara dirinya dan Farel. “Apa yang harus aku lakukan agar aku terbiasa terluka? Sejak aku kecil, aku melakukan apapun yang terbaik untuk Feli, sekarang.. apakah aku masih harus mengorbankan hatiku lagi?” Rosaline tidak sanggup mengatakan apapun ketika dia mendengar kalimat pilu yang dikatakan oleh Farel.  Mereka adalah dua orang yang sangat tidak beruntung. Ah, tidak.. sebenarnya Rosaline dan Farel adalah dua beruntung karena memiliki adik yang sangat baik. “Aku tidak memintamu untuk mengorbankan hatimu, tapi kita memang tidak memiliki satupun kesempatan. Jangan terlalu berharap!” Rosaline menatap Farel untuk yang terakhir kali sebelum dia melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam apartemennya dan menutup pintunya. Setelah itu, hal yang dilakukan oleh Rosaline adalah meluruhkan tubuhnya ke lantai. Rosaline sama sekali tidak sanggup kalau dia harus menahan semua ini. sejak tadi Rosaline sudah menahan tangisnya karena dia tidak ingin menangis di depan Farel. Jika Rosaline sampai menunjukkan sakit hatinya pada Farel, pria itu pasti akan melakukan hal yang tidak terduga. Bukan hal yang mustahil kalau Farel akan mendatangi Ken dan Feli untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Tidak, kalaupun harus menangis dan menahan rasa sakitnya, Rosaline lebih memilih untuk menangis sendirian seperti yang sering dia lakukan sejak dia masih kecil. Ketika semua orang lebih memilih untuk membanggakan adik laki-lakinya, yang bisa Rosaline lakukan adalah berpura-pura tersenyum lalu dia menangis di dalam kamarnya saat malam hari. Selama ini Rosaline sudah mendapatkan banyak sekali luka yang sangat menyakitkan dari keluarganya sendiri, bukan hal yang sulit kalau kali ini Rosaline harus kembali terluka.    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD