Bab 30

1499 Words
38 Hari Sebelum Persidangan Rosaline menghentikan langkah kakinya ketika dia melihat Feli yang sedang berjalan ke arahnya. Belakangan ini Feli memang sering muncul di kantor. “Feli? Kamu sudah ada di sini?” Rosaline mencoba untuk menyapa Feli. Feli tersenyum lalu menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Bagaimana kabar Kakak? Apa Kakak sedang sibuk?” Tanya Feli sambil tersenyum. Rosaline melirik tumpukan berkas dan dokumen penting yang sedang ada di dalam tangannya. Setiap hari memang selalu ada kasus baru yang menunggu untuk ditangani. Sejak awal memilih untuk menjadi seorang pengacara, sebenarnya Rosaline juga sudah mengetahui konsekuensi apa yang harus dia tanggung. Kehidupannya harus tersita dengan banyaknya pekerjaan yang dia miliki. Tidak masalah, sebenarnya tenggelam dalam banyaknya pekerjaan ini membuat Rosaline merasa jauh lebih baik. Kadang manusia membutuhkan tempat untuk lari dari kenyataan hidupnya yang terasa sangat pahit. “Seperti biasanya. Bagaimana denganmu? Kamu terlihat sangat santai belakangan ini. Bukankah kamu akan merilis album baru?” Tanya Rosaline sambil kembali melangkahkan kakinya dengan pelan untuk masuk ke dalam ruangannya sendiri. “Kakak sangat mengidolakan bandku ternyata..” Kata Feli sambil tertawa pelan. Rosaline ikut tertawa ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh Feli. Feli memang seorang gadis yang sangat ceria. Dia bisa mencairkan suasana dan membuat semuanya jadi sangat menyenangkan hanya dengan beberapa kalimat candaan yang dia lontarkan. Ken pasti sangat beruntung karena dia bisa hidup bahagia bersama dengan Feli. Adiknya itu akan segera menemukan seseorang yang akan selalu menjadi tempatnya berpulang setelah dia mengarungi dunia ini. Sejak kecil Ken tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Selama ini Ken selalu mengusahakan segala hal yang terbaik untuk Rosaline dan juga Caleb, mungkin ini adalah saat yang paling tepat untuk membuat Ken bahagia selamanya. Ken pantas mendapatkan kebahagiaannya. Seharusnya Rosaline tidak menghalangi jalan adiknya itu. Sayang sekali, keadaan Rosaline sedang tidak baik-baik saja. Rosaline sama sekali tidak sanggup untuk menangani perasaannya sendiri. Rosaline akan hancur ketika melihat masa depannya yang berantakan. “Iya, siapa yang tidak mengidolakan dirimu, Feli?” Rosaline berbicara dengan pelan. Feli langsung duduk di sofa yang ada di dalam ruangan Rosaline. Rosaline tersenyum lalu ikut duduk bersama dengan wanita yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri. Seandainya dulu Rosaline dan Farel yang lebih dulu mengumumkan hubungan mereka, apakah Ken dan Feli akan mengalah untuk mereka? Kadang Rosaline sering memikirkan hal-hal yang sebenarnya sangat tidak masuk akal. Ya, mau bagaimana lagi? Ketika kenyataan yang ada di depannya sama sekali tidak berpihak padanya, apa yang bisa Rosaline lakukan selain mengkhayal? “Boleh aku di sini selama beberapa saat, Kak? Aku sebenarnya ingin mencari Kakakku yang sejak tadi pagi menghilang secara misterius..” Rosaline mengernyitkan dahinya ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh Feli. Tunggu dulu, apa yang sebenarnya terjadi pada Farel? Apakah ada hal yang buruk? Rosaline memang sudah berusaha untuk tidak memikirkan keadaan Farel, sayangnya.. Rosaline tetap tidak akan sanggup untuk menyingkirkan pria itu dari dalam pikirannya. Mereka saling terikat sekalipun tidak ada yang tahu. Sampai kapanpun, Rosaline dan Farel akan tetap terjebak di dalam hubungan yang tidak berarah ini. Rosaline sangat tahu jika seharusnya mulai sekarang dia bisa belajar untuk berhenti memikirkan Farel. Tidak ada yang tahu bagaimana pikiran manusia bekerja untuk selalu mengingat hal yang sebenarnya sangat ingin dilupakan. Rosaline menghembuskan napasnya dengan pelan untuk menenangkan dirinya sendiri. “Ada apa dengan Farel?” Tanya Rosaline sambil menatap Feli. Feli terlihat khawatir dengan keadaan Farel, pasti ada sesuatu yang terjadi pada pria itu. “Dia membuat sebuah kekacauan. Apa Kakak melihatnya datang ke kantor pagi ini?” Tanya Feli sambil menatap Rosaline. Sebenarnya selama ini Rosaline sudah tidak pernah memperhatikan segala hal yang terjadi di dalam kantor ini. Rosaline hanya akan sibuk dengan pekerjaannya tanpa pernah memikirkan orang yang ada di sekitarnya baik itu Ken maupun Farel. Rosaline berusaha untuk tetap fokus dengan pekerjaannya sendiri karena selama ini masalah dengan Ken dan Farel selalu saja mengganggu pikirannya. Untuk sejenak, Rosaline ingin melupakan semua hal yang sedang terjadi. Selama ini Rosaline selalu melarikan dirinya pada tumpukan pekerjaan yang sangat banyak. Ketika Rosaline sedang ada masalah, Rosaline lebih memilih untuk sibuk dengan pekerjaannya saja. Rosaline tidak sanggup kalau terus tersiksa dengan keadaan yang ada. “Aku sama sekali tidak melihatnya..” Kata Rosaline dengan pelan. Feli tersenyum lalu menganggukkan kepalanya dengan pelan. Apa yang sebenarnya terjadi? Rosaline sangat ingin tahu apa yang terjadi pada Farel tapi Rosaline juga tidak berani bertanya pada Feli. Jika terjadi sesuatu yang buruk pada Farel, Rosaline tidak akan bisa menahan dirinya yang akan langsung berlari ke arah Farel. Bagaimanapun caranya, Rosaline tidak akan pernah bisa membiarkan Farel terluka. Cinta yang mereka miliki hanya akan saling menyakiti satu sama lain. Mereka bisa saling mencintai, tapi tidak akan bisa saling memiliki. Keadaan ini membuat Rosaline dan Farel jadi sama-sama terluka. Dalam hidupnya, Rosaline sudah sering menerima banyak luka yang sangat menyakitkan. Selama ini Rosaline selalu mencoba untuk bertahan karena dia memiliki satu harapan untuk kehidupannya. Tapi jika Farel juga harus dirampas dari dirinya, apa yang bisa dilakukan oleh Rosaline? Rosaline kembali sendirian. Dia tidak akan memiliki siapapun lagi. “Ken juga mengatakan hal yang sama. Sepertinya Kakakku sedang ada masalah besar. Apakah dia menceritakan sesuatu pada Kakak?” Dari tatapan yang Feli berikan, Rosaline bisa merasakan jika wanita ini mencurigai Rosaline. Rosaline langsung tersenyum lalu menggelengkan kepalanya dengan pelan. Bohong, Rosaline kembali berbohong. Jika ada orang yang memahami apa yang sedang dialami oleh Farel, maka orang itu adalah Rosaline, baik Rosaline maupun Farel, mereka adalah dua orang yang saling tersakiti karena nekat menjalin hubungan yang sudah pasti akan kandas di tengah jalan. Selama ini tidak pernah ada satupun pilihan yang bisa mereka ambil. Selama ini Farel dan Rosaline sudah merasa cukup dengan kehidupan yang mereka miliki. Tidak muluk-muluk, Rosaline dan Farel sudah bahagia sekalipun mereka tidak akan pernah bisa saling memiliki. Tapi ketika fakta mengatakan jika bukan hanya tidak bisa saling memiliki, mereka juga tidak akan bisa saling menatap dengan cara yang sama, mereka tidak akan bisa saling memeluk dengan cara yang sama, mereka tidak akan bisa saling tersenyum dengan cara yang sama, iya.. saat itulah Rosaline hancur bersama dengan Farel. Pada akhirnya, kisah mereka akan benar-benar selesai meskipun selama ini sama sekali tidak pernah ada orang yang mendengar tentang mereka berdua. Dunia ini sudah penuh dengan nama Ken dan Feli sehingga sampai kapanpun Rosaline dan Farel tidak akan pernah bisa menang. “Aku pikir Kakakku dekat dengan Kakak sehingga dia mau menceritakan sesuatu pada Kakak” Kata Feli sekali lagi. Rosaline kembali menggelengkan kepalanya dengan pelan. Di mata orang lain, hubungan Rosaline dan Farel itu sedekat apa? “Dia seorang pria dewasa, dia tidak akan mau menceritakan masalahnya pada orang lain, Feli..” Kata Rosaline dengan tenang. Iya, Rosaline sedang berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri karena dia tidak akan sanggup kalau harus mendengar kabar buruk tentang Farel. Apakah Farel tidak bekerja hari ini? “Apa Kakakmu tidak bekerja hari ini? coba tanyakan pada tim-nya..” Kata Rosaline sambil menatap Feli. Feli menganggukkan kepalanya lalu tersenyum sekilas. “Aku akan bertanya nanti. Aku ke sini karena aku ingin berbicara saja dengan Kakak. Maaf kalau aku malah menceritakan masalah Kakakku sejak tadi..” Kata Feli sambil tersenyum. Rosaline menegakkan tubuhnya ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh Feli. Semua orang akan selalu mengubah raut wajah mereka ketika sedang berusaha untuk berbicara serius dengan orang lain. Feli sekarang menampakkan wajah seriusnya sehingga Rosaline mulai bisa menebak tentang apa yang akan ditanyakan oleh wanita itu. “Katakan, apa yang yang ingin kamu bicarakan?” Tanya Rosaline dengan tenang. Rosaline tetap menjaga senyumannya agar dia tidak terlihat terintimidasi dengan keadaan ini. “Kak, apa benar jika Kakak tidak menyetujui pernikahanku dengan Ken?” Tanya Feli dengan pelan. Rosaline berusaha untuk tetap mempertahankan senyumannya. Benar, memang itulah yang seharusnya Feli tanyakan sejak awal dia datang ke kantor ini. Tapi, ketika mendengarkan pertanyaan yang Feli berikan, kira-kira apa yang bisa Rosaline katakan? Rosaline tidak ingin mengulangi kebodohannya dengan memberikan alasan yang tidak masuk akal lagi. Tapi Rosaline juga tidak akan bisa mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Tidak, Rosaline memutuskan untuk melepaskan Farel, seharusnya Rosaline sudah bisa menerima semua ini. Kali ini, Rosaline mungkin harus kembali mengorbankan kebahagiaannya sendiri. Mengorbankan semua harapan yang dia miliki karena Rosaline sadar jika dibanding dengan dirinya, Ken lebih membutuhkan seseorang yang akan selalu menjadi penolongnya. Ketika Rosaline mulai terjatuh, Ken akan menangkapnya dengan sigap. Tapi Rosaline tidak akan bisa melakukan hal yang sama. Selama ini Ken sudah hidup dalam aturan keluarga mereka, inilah saat yang paling tepat untuk keluar dari semua hal yang tidak menyenangkan itu. Ken membutuhkan Feli.. Adiknya itu sangat membutuhkan Feli. “Aku akan menjadi pendampingmu ketika kamu berjalan di altar. Jangan berpikir buruk tentang diriku, Feli. Aku sangat menyayangimu..” Kata Rosaline sambil tersenyum. Sudah, keputusan yang dia buat hari ini mungkin akan dia selali suatu saat nanti. Tapi Rosaline juga tidak akan sanggup kalau harus membiarkan adiknya menderita karena kisah cinta yang dia miliki. Ah, sepertinya Rosaline memang sudah mengambil satu keputusan yang sangat benar di dalam hidupnya. Sebesar apapun penyesalannya, Rosaline juga akan tetap mendapatkan kebahagiaan yang besar ketika melihat kebahagiaan adiknya sendiri.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD