Tantangan dari Nenek

1270 Words
Selamat membaca Bryan menyenggol lengan Miley ketika dia berbisik, “Kau bisa mengambil tugas ini!" Sudut mata Miley melirik Bryan sebelum dia ragu-ragu berkata, “Apa yang kau katakan? Aku tidak akan bisa melakukannya. Bahkan selama ini, tidak ada anggota keluarga Marioline yang mampu memenangkan kontrak kerjasama dengan Rafael grup.” Bryan menyeringai sebelum dia menanggapinya. “Kau tidak akan pernah mengetahui hasilnya jika kau begitu cepat menyerah seperti ini. Ayo, aku yakin kau bisa melakukannya." Miley mengerutkan kening ketika dia mengerutkan bibirnya sebelum dia bergumam, “Benarkah?” Bryan tersenyum dan mengangguk. “Tentu saja, ini adalah kesempatanmu untuk menaikan statusmu di masa depan." Dia tidak harus bersikap bagaimana saat ini. Mengapa dia merasa bahwa Bryan begitu yakin dengan ucapannya? Miley tenggelam dalam pemikirannya sebelum suaranya terdengar, “Nenek, aku bersedia mencobanya.” Semua orang terpana dengan keberanian Miley hingga beranggapan bahwa Miley tidak waras. Duduk di samping Nelson, pria yang bernama Herry menyeringai licik ketika , dia meremehkan gadis itu. “Aku tidak yakin kau bisa melakukannya." Aline langsung membenarkan ucapan Hery. “Kakak, jangan mempermalukan keluarga Marioline jika mereka mengusirmu." Semua orang menatapnya sinis. Bryan tahu bahwa istrinya sedang putus asa dengan perkataan mereka. Seharusnya, dia tidak terlalu cepat mempercayai ucapan suaminya. Dia menjadi dilema saat ini. Ekpresi Nyonya Marioline menjadi gelap ketika anggota yang lain mencoba untuk menjatuhkannya. Bukankah, dia telah memberikan kesempatan untuk semua orang yang ingin mencoba melobi kerjasama tetapi tidak ada yang berani mengambil tugas ini. Namun, orang-orang mencoba mematahkan semangat ketika Miley berinisiatif untuk mencobanya. Meskipun, Miley bukanlah cucu kesayangannya, tetapi Lady Marioline menyukai keberaniannya saat ini. Memikirkan hal itu, wanita tua itu menatap dingin ke arah orang-orang yang meremehkannya. “Karena yang lain tidak ada yang berani untuk maju jadi, biarkan Miley yang akan membicarakan dengan pihak Rafael grup!” Miley tersenyum dan berkata dengan percaya diri. “Jangan khawatir, Nenek. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk berkomunikasi dengan Rafael grup." Herry dan sepupunya langsung mencibirnya, “Apa gunanya berusaha sekuat tenaga tetapi pada akhirnya ditentang Rafael grup.” Bryan menatap Herry dan mendesis, “Herry, apa maksutmu berkata dengan buruk? Apakah menurutmu keluarga Marioline tidak pantas bekerja sama dengan Rafael grup?” Herry tertegun karena tidak pernah menduga bahwa Bryan begitu berani membalas cibirannya pada pertemuan keluarga. Melihat ekspresi Nyonya Marioline yang merajuk, membuat Herry dengan cepat menjelaskan maksutnya, “Bukan itu maksutku, mana mungkin Miley bisa membahas kerjasama ini!” Sudut bibir Bryan terangkat membentuk senyuman kecil sebelum dia berkata dengan serius, “Lalu bagaimana jika dia bisa bicara dan mendapatkan kontrak kerjasama pada awalnya? Maukah kau bertaruh?” Dengan seringai yang sombong, Herry menerima tantangan dari Bryan ketika dia berkata, “Siapa takut. Katakan apa yang harus kulakukan?” Bryan mengangguk dan mengangkat alisnya. Dia kemudian berkata, “Jika dia mampu bernegosiasi maka kau harus terlutut dan mengakui kekalahanmu. Tetapi sebaiknya, jika dia gagal maka aku yang akan melakukan itu. Bagaimana menurutmu?” Bryan tampak santai ketika dia berbicara. Rafael itu miliknya, jadi dia akan mudah mengaturnya. Herry tertawa terbahak-bahak sebelum dia menyetuinya. “Oke. Mengapa harus takut dengan sampah sepertimu." Bryan mengangguk dengan santai. sementara, Herry meyakini bahwa dia yang akan menang dalam pertaruhan ini. Setelah terdiam beberapa detik, Bryan kemudian berkata, “Halo semuanya, kalian adalah saksi atas pertaruhan ini. Besok kita akan menyaksikan pertunjukan dari Herry." Miley tercengang karena terkejut dengan perkataan Bryan. Sementara, Nyonya Marioline tidak perduli dengan taruhan ini. Yang dia inginkan adalah bagaimana keluarga Marioline bisa mendapatkan kontrak kerja sama dengan Rafael grup. Karena tidak ada yang perlu dibahas lagi maka wanita tua itu mengakhiri pertemuan keluarganya. “Pertemuan hari ini cukup sampai di sini. Miley, kau memiliki 5 hari untuk memenangkan kontrak.” Miley mengangguk sebagai tanggapannya. ** Mertua Bryan murka ketika mereka berada di rumah. “Hei, mengapa kau mengambil tugas ini? Apakah kau sudah tidak waras? Bagaimana jika kalian gagal? semua ini karena kau." "Bryan, tindakanmuini akan mempermalukanku di depan orang-orang.” Duduk di depan putrinya, pria paruh baya mendengus dingin ketika tatapannya tertuju pada putrinya. “Dasar gadis bodoh! Mengapa kau begitu cepat mempercayainya.” Setelah itu, tatapan Antonio beralih ke arah Bryan. “Ayah, Ibu. Jangan khawatir. Miley akan memenangkan kontrak itu." Bryan menanggapinya dengan santai saat merespon sepasang paruh baya yang gelisah . Antonio menatapnya dengan cemberut, “Rafael grup tidak akan menerima proposal kerjasama kita." Bryan menyeringai kemudian dia menyakinkan kedua mertuanya itu. “Jangan berasumsi dengan yang tidak pasti. Kita akan melihatnya besok." Grace melototi Bryan karena kesal ketika mengingat kejadian di pertemuan keluarga tadi. Bryan mengerutkan bibirnya ketika dia memikirkan sesuatu. menghela nafasnya, sudah bertahun-tahun hidup bersama mereka, tidak adakah sedikit rasa sayang dan iba padanya. Bahkan jika Bryan mengakui kalau dirinya itu adalah pemilik dari Rafael grup. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu. “Aku datang!” Ibu mertua Bryan segera membukakan pintu rumahnya lalu mempersilahkan pemuda yang menyukai putrinya masuk. Bryan mengedarkan pandangan ke sekitar pemuda berstelan jas yang menyukai istrinya. “Wah Willian, Ada yang bisa kubantu?” tanyanya. Pemuda itu mengangguk cepat. “Bibi, aku dengar Miley mengambil alih untuk bicara dengan Rafael grup jadi aku datang ke sini untuk memberikannya ide,” ucap Willian “Iya itu sangat bagus. Willian, apakah kau punya cara untuk mendapatkan kontrak kerjasama dengan Rafael grup?” tanya Ibu mertua Bryan. “Tentu saja, keluargaku memiliki hubungan yang baik dengan Rafael grup jadi aku akan meminta ayahku untuk membicarakan hal ini,” ujar Willian. Bryan yang berada di sampingnya diabaikan. Faktanya ayahnya tidak mempunyai kekuatan untuk melobi perusahaan Rafael grup. Ucapannya hanya sebagai hiburan agar terlihat manis di depan Miley. Bryan mengerutkan keningnya. Sementara Miley mempertegas ucapannya. “Terima kasih atas bantuanmu tapi kua tidak perlu melakukannya. Aku sudah punya idenya.” Ibunya menatap Miley tajam sambil berkata, “Apa yang kau katakan, Tuan Willian ke sini dengan niat yang baik.” Miley memilih diam. Namun Bryan di sampinya bertanya kepada Willian, “Apakah kau yakin kalau ayahmu punya kekuatan di Rafael grup? Kurasa kau terlalu percaya diri mengatakan ini pada Miley.” “Jadi kau meremehkan keluargaku? Kami telah lama bekerja sama dengan Rafael grup dan aku sangat yakin kalau keluarga Willian akan mendapatkan keuntungan dari setengah proyek 10 milyar dolar itu. Tentu saja aku bisa membantu Miley menyelesaikan tugasnya. Bukankah ini membantunya?” sahut Willian emosional. “Oh ya! Jadi keluargamu telah bekerja sama sudah lama?” ulang Bryan dengan nada mengejek. “Tentu saja, siapa yang tidak kenal dengan keluarga Willian. Di Zurich semua orang juga tau,” sahutnya berapi-rapi. Willian mendekati Bryan. Sepasang matanya membulat sempurna dan berkata, “Sebaiknya kau menceraikan Miley. Kau hanyalah benalu dan sampah di hidup Miley. Dia akan lebih menderita jika dia mempertahankanmu!” “Cukup! Maaf Tuan Willian, aku tidak butuh bantuan anda. Jangan pernah kasar dengan suamiku. Sebaiknya anda pergi meninggalkan rumah ini. Anda sudah taukan pintu keluar rumah ini!” ucap Miley dingin. Willian menganga setelah mendengarkan perkataan dari Miley. Wajahnya seketika berubah menjadi suram dan terlihat sangat bodoh. “Dia hanyalah sampah yang tidak berguna!” kerutu Willian “Dia suamiku, dia tidak sia-sia,” balas Miley. “Oke, aku harap kau tidak menyesal dengan perkataanmu itu,” sahut Willian lalu bergegas menuju pintu dan melangkahkan keluar sambil membanting pintu. Grace, ibu mertua Bryan hendak menyusul Willian tetapi pria itu sudah tidak terlihat lagi. Grace memijit keningnya lalu mengutuk Bryan dan Miley dengan perkataannya, “Kau itu benar-benar tak berguna!” “Bu, dia baru saja mengatakannya kalau dia tidak bisa membantu Miley untuk mendapatkan kontrak kerja sama dengan Rafael Grup,” sahut Bryan sambil menyunging senyumannya. Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD