Tidak terasa, kehamilan Laras sudah masuk bulan ke enam atau dua puluh empat minggu. Masa kehamilan ini sangatlah berat bagi Laras. Ia harus seorang diri meski ada teman baru--Dini. Tidak semua hal, Laras ceritakan pada Dini. Janda Yudha itu masih memegang prinsip dalam hidup, tidak semua orang bisa dipercaya. Bisa saja, rahasia yang Laras ceritakan akan dibongkar oleh teman paling dekat. Ia tidak mau hal itu terjadi. Banyak alasan lain, mengapa Laras menjadi sosok yang tertutup. "Ras ... kamu harus banyak makan bergizi," kata Dini sambil menyodorkan sepiring martabak telur dengan asap yang masih mengepul. Aroma kelezatan martabak telur itu menggugah selera makan Laras. Selama hamil, ia tidak pernah merasakan apa yang dialami wanita hamil pada umumnya. Laras tidak mengalami morning si

