BAB 46 - Wacana Sebagai Penerus

2040 Words

Sementara itu ...    Julia tengah berbaring di tempat tidurnya. Ia sama sekali tidak bisa memejamkan mata. Selain rasa sakit berdenyut di lengan yang terluka menjadi penyebabnya, bayangan tentang sikap Amara juga terus saja kembali berkelebat dalam pikirannya.    Tak mau lebih lama teriksa oleh perasaannya sendiri, Ia memutuskan untuk bangun dan melangkah menuju jendela kamar. Dipandanginya pondok-pondok yang berjajar rapi dengan lampu-lampu yang berpijar bak bintang di langit.    Sebenarnya, tempat ini tidak terlalu buruk apalagi setelah Jhonas membuka pagar penyekat itu. Dunia yang kini sedang ia pijak, bisa dikatakan sebagai rumah tinggal. Hanya saja ... penghuni disini adalah mereka-mereka yang sepenuhnya harus mampu bertanggungjawab untuk menjaga dirinya sendiri. Lalu perbedaan lai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD