"Tok!Tok!Tok!" "s**t!" Makian Alex mengalun lirih, ekspresi kesalpun terpampang jelas di wajahnya saat pintu kamar Luna diketuk dari luar. "Luna? Apakah kau didalam?" suara itu mengalun diikuti dengan ketukan pintu yang dilakukan secara terus-menerus. "Apakah mereka tidak mengerti kalau misalkan pintu ditutup dan dikunci artinya si pemilik ruangan tidak mau diganggu?!" "Luna?" Bahkan handle pintu kamar itu kini berusaha dibuka oleh orang diluar sana. "Breng..." Namun sebelum makian itu keluar dari bibir sang Tuan, Luna dengan cepat membekap mulut pria itu. "Jangan!" gelengnya pelan dengan tatapan memohon pada sang tuan. Luna tidak mau mereka semua tahu bahwa sang tuan berada di dalam kamarnya, berduaan dalam posisi yang sangat ambigu. Bukannya menyingkirkan telapak tangan yang menut

