Dara yang mendengarkan ocehan wanita cantik membingungkan ini hanya senyum-senyum karena obrolan konyol yang semakin melantur dengan penuh kebohongan. Namun Ia malah menjadi semakin bersimpati terhadap orang yang memperkenalkan dirinya sebagai Nina ini. Rasa suka dan kagum meliputi hatinya saat Ia terus memandang wajah cantik yang begitu percaya diri. Usianya tak mungkin terpaut jauh dengannya, namun Ia terkesan begitu dewasa dan berpengalaman.
Entahlah, rasanya seperti sangat puas dan bahagia melihat Mamanya yang mudah silau akan kemewahan menjadi begitu tunduk bagai kerbau dicocok hidungnya di hadapan ‘Nina’. Ya, Dara masih menggaris bawahi nama Nina, karena belum yakin tentang siapa sebenarnya wanita itu.
“Duh, maaf ... kenapa saya jadi tidak sopan seperti ini dengan mengajak Miss Nin
