Kagum

1410 Words

"Non," panggil Mbak Rohmah dari depan pintu. Sontak kami berdua mengalihkan pandangan, seolah-olah tidak akan terjadi apa pun. "Iya, Mbak. Ada apa?" tanyaku. "Di tunggu Tuan di bawah, katanya mau ngomong penting ke Reza," ujar Mbak Rohmah memberitahu. Mbak Rohmah pun pergi, sedangkan aku sengaja tak memandang Kak Reza karena sudah terlanjur malu. Dalam hatiku berkata, 'Ada aja gangguannya. Kenapa aku jadi ngebet banget dicium ini orang, ada apa ini kacau!' Tanpa aku sadari aku menepuk-nepuk kepalaku sendiri, itu pun dengan sepengetahuan Kak Reza. "Kenapa, Ce?" tanya Kak Reza sembari membantuku untuk berdiri. "Eh, nggak apa-apa, Kak. Tiba-tiba pusing kepalaku," jawabku sembari menundukkan kepala. Kak Reza dengan cepat menarik daguku dan mengecup bibirku, sedangkan aku hanya terdiam k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD