Bangkitnya Sang Dewa Kronos

1124 Words
Fwuuuuhhhsss....” mobil cepat Hernalt menembus asap tebal yang melebar keseluruh penjuru hutan pasca serangan barusan.   Kenzo terkulai lemas “Aku tidak menyangka bisa selamat dari serangan Dewa.”   “Belum selesai,” ucap Hernalt yang mengarahkan mobil cepatnya kearah Telaga biru.   “Tidak... Tidak... Tidak....” teriak Reemar     Bluuuuuum… mobil tersebut terjun bebas kearah Telaga.  Mereka bertiga terjebak di Telaga biru hingga berjam-jam. Mereka tau, hanya Dewa Kronos yang mampu menyelamatkan mereka dari Dewa Hadesh yang mengamuk menuntut dendamnya.   Ketika langit mulai menghitam, tiba-tiba dari balik pegunungan Ortoks terlihat cahaya biru dengan kilatan petir, persis seperti ketika Hernalt bertemu dengan Dewa Kronos pada malam sebelumnya.   “Dewa Kronos!!!!” teriak Hernalt yang mulai menggigil kedinginan   Reemar dan Kenzo langsung memalingkan wajahnya kearah pegunungan Ortoks, mereka penasaran seperti apa sosok Dewa Kronos yang selama ini menjadi buah bibir masyarakat dunia Quantum.   Jegeeerrrrrr..... Dewa Kronos yang muncul dari portal antar dimensi langsung menyerang Dewa Hadesh dengan palu Mjolnir. Namun serangan Dewa Kronos berhasil di tepis menggunakan Kapak besar milik Dewa Hadesh.   Palu Mjolnir adalah s*****a berupa palu raksasa yang terkenal dalam mitologi Norse, palu tersebut adalah pemberian dari Dewa Odin sang penguasa Asgard jauh sebelum peradaban manusia diciptakan. Palu Mjolnir bisa menghancurkan apapun dan dapat mengalirkan petir, palu ini adalah s*****a yang dikenal para Dewa sebagai s*****a paling mematikan dalam mitologi Norse.   "Enyahlah kau Hadesh!" Suara Dewa Kronos begitu menggelegar   "Beri sambutan untuk kembalinya anak mu ini ayah, berkat bocah ini. Aku dapat melepaskan diri dari belenggu yang sangat membosankan!"   "Kau bahkan tidak pantas untuk hidup!" sanggah Dewa Kronos   Palu yang terpental jauh setelah ditepis oleh Dewa Hadesh kembali dengan sangat cepat tanpa sepengetahuan Dewa Hadesh dan berhasil mengenai kepala dari Dewa Hadesh sehingga membuat topeng ksatria yang Dewa Hadesh kenakan hampir terlepas sebelum akhirnya palu tersebut kembali kepada Dewa Kronos.   Dewa Hadesh membenarkan topengnya dengan sangat tenang “Haha... s*****a baru ya ayah? Sepertinya cukup merepotkan”   “Kali ini akan ku hancurkan dirimu beserta jiwamu tanpa pernah bisa kembali lagi Hadesh!” Dewa Kronos mengangkat palunya keatas, seketika gemuruh dari langit pecah dan mengundang kekuatan petir biru yang sangat kuat   “Jangan terburu-buru ayah, kita nikmati sejenak kembalinya anakmu kedunia aneh ini”   “Disini bukan tempatmu, dan kau bukan lagi anakku Hadesh!”   “Sungguh ayah yang malang, kehilangan putra keduanya lalu ingin membunuh anak pertamanya hahaha...”   “Hentikan omong kosong mu!”   “Spirit linghting!!!” teriak Dewa Kronos, lalu mengarahkan petir biru kearah Dewa Hadesh   Dewa Hadesh yang menghindar dengan berpindah dari pohon satu ke pohon yang lain tidak berhasil membuat petir itu berhenti mengejarnya. Pohon yang terkena serangan Raikiri hancur lebur seketika. “Cuiiihhhh... s*****a yang merepotkan.” Dewa Hadesh berhenti disebuah batu besar, lalu bersiap mengayunkan kapak besarnya   “MagnumFlare!!!” seketika kapaknya menyala api hitam abadi, dan berhasil menepis serangan Raikiri meski membuatnya terpental beberapa meter dari tempatnya berdiri   "Bertahun-tahun berlalu, apa hanya ini kekuatan yang ayah miliki haha…"   Tanpa menghiraukan omong kosong Dewa Hadesh, Dewa Kronos melompat dan berhasil mendarat diatas batu yang sama, kekuatan Dewa membuat batu besar itu pecah menjadi 2 bagian.   Memanfaatkan situasi tersebut Dewa Hadesh melemparkan kapaknya kearah Dewa Kronos, namun serangan itu berhasil dihindari dengan mudah.   Dewa Hadesh kemudian menangkap kapak tersebut yang berputar layaknya Boomerang “Haha... Tidak semudah itu ayah!”   “Apa?” seketika Kronos tersadar api hitam yang di percikan kapak tersebut saat berputar menyerangnya membuat tangan kiri Kronos mengalami luka bakar cukup serius   “Serahkan kerajaanmu sekarang ayah, biarkan aku menjadi pewaris takhta. Agar ayah tetap hidup dan menyaksikan anak pertamamu yang menjadi raja dari para Dewa”   “Jiwamu sangat kotor, tidak mungkin para Dewa memiliki seorang raja penjahat seperti mu!”   “Sebelum semuanya semakin buruk, aku peringatkan sejak awal. Dunia aneh ini akan segera hancur A...”   “Spirit Linghting!!!” Blegeeeerrr.....   Petir biru berhasil mengenai Dewa Hadesh dan meledak saat itu juga. Dewa Hadesh terpental cukup jauh setelah serangan itu.   “Bhuukkkk... Bhuuukkkk....” darah segar keluar dari mulut Dewa Hadesh   Dewa Hadesh kemudian menutup topeng ksatrianya, “Baiklah saatnya bertarung dengan serius!”   “Bersiaplah Ayah!” sambungnya   Dewa Hadesh terbang kearah Dewa Kronos lalu menyerangnya menggunakan kapak besar miliknya. Dengan sigap Dewa Kronos mengayunkan palunya ke arah Dewa Hadesh. s*****a mereka saling beradu, pertahanan dan serangan terbaik mulai dikeluarkan keduanya.     Sementara itu, Hernalt, Kenzo dan Reemar yang mengamati pertarungan antar Dewa dibuat sangat ketakutan melihat kekuatan yang mereka miliki, tentunya sama sekali belum pernah mereka lihat sebelumnya baik didunia nyata maupun didunia Quantum.   Kenzo terlihat sangat ketakutan, badannya terus bergetar menyaksikan pertarungan antar Dewa tersebut. Hernalt dan Reemar sangat menikmati dan menyaksikan pertarungan itu dengan detail sambil menyimpan kagumnya terhadap para Dewa Mitologi.   Seketika Hernalt tersadar, bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk melarikan diri dari tempat itu “Mar,Ken ayo cepat lariii!!!”   “Tunggu aku Her!” Pinta Reemar yang mengalami keram dibagian kakinya   “Ken, cepat lari! Aku akan menyusul dari belakang!”   Hernalt kembali dan menggendong tubuh Reemar. Dengan sangat susah payah Hernalt berlari sekencang yang dia bisa sambil membawa tubuh Reemar dibelakangnya.   Bumi seakan berotasi sangat lambat bagi Reemar, entah mengapa hatinya merasa nyaman mendekap tubuh Hernalt. Sahut menyahut suara langkah kaki Hernalt mampu didengarnya dengan baik tanpa memperdulikan bahaya yang mengancamnya. Hatinya terus terkagum-kagum semenjak pertemuan pertama mereka, seorang pemuda yang baik dan sangat menghormati wanita.   “Ayo Her, lebih cepat lagi!” teriak Kenzo yang mulai menjauh dari mereka berdua.   Bluuuufffhhhhhsssss..... Kapak besar milik Dewa Hadesh terlempar setelah ditepis oleh Dewa Kronos dan mendarat tepat dihadapan Hernalt dan Reemar. Mereka berdua jatuh tersungkur seketika itu.   Hernalt bergegas untuk bangkit dan menarik tangan Reemar,“Ayo Mar, cepat bangun!”   Reemar menyambut tangan Hernalt, kali ini Reemar ikut berlari bersama Hernalt untuk segera menyusul Kenzo   “Valerie Trierweiler!!!” Dewa Hadesh berputar-putar memegang kapak besarnya dan menciptakan angin topan dahsyat dengan nyala api hitam didalamnya, serta menjadikan dirinya sebagai pusat putaran angin topan tersebut.   “Terima ini Ayah!!!”   “Vulcanic Lighting!!!” Dewa Kronos memanggil petir vulkanik yang berfungsi sebagai pertahanan dan mampu menjadi serangan mematikan, petir dengan warna merah api. Petir Vulkanik adalah petir yang tercipta dari pusat erupsi gunung berapi, petir tersebut berkumpul dikelilingi gumpalan awal hitam dengan jangkauan yang sangat luas.   “Bertahanlah Mar!!!” teriak Hernalt sambil memegang batang pohon, sedangkan satu tangannya lagi memegang erat tangan Reemar yang hampir terhisap kedalam Valerie Trierweiler yang merupakan serangan milik Dewa Hadesh.   “Tolong aku Her, jangan lepaskan!”   Kenzo tersadar dan berbalik kearah Hernalt untuk menolongnya, lalu mengaktifkan energi Kanuragan miliknya.   “Ohh s****n aku hampir lupa memiliki kekuatan itu!” ucap Hernalt menyambut tangan Kenzo   Hernalt bersiap dengan kuda-kuda sempurnanya, pernafasannya terfokus pada satu titik untuk membuka pintu tenaga dalamnya “Kanuragan!!!”   Setelah Hernalt dan Kenzo mengaktifkan Kanuragan mereka kembali berlari menjauh dari area pertempuran antara Dewa Kronos melawan Dewa Hadesh.   Reemar kembali di gendong oleh Hernalt “Luar biasa!!! Terjebak ditelaga tadi membuat energi ku sangat meningkat pesat” ucap Hernalt   “Ini pasti berkat kandungan energi entemik di telaga tadi milik Dewa Poseidon!” lanjutnya   “Benar Her, aku bahkan belum pernah mencapai titik ini sebelumnya!” balas Kenzo   “Apa sebaiknya kita membantu Kronos?” lanjutnya   “Jangan gila, Kanuragan tidak seberapa dengan kekuatan Dewa!”   “Tapi Her, apa Kronos akan menang?”   “Kita tidak akan tahu sampai salah satu dari mereka tersungkur!”   Mereka bertiga berhasil menjauh dari area pertarungan antar Dewa tersebut, Hernalt meletakan Reemar diatas bebatuan dengan lembut.   “Apa kakimu sudah sembuh?”   “Sepertinya jauh lebih baik dari sebelumnya,”   “Terimakasih Her” lanjut Reemar   “Tidak apa-apa Mar,dengan senang hati” senyum menghiasi wajah Hernalt.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD