Setelah Sofia keluar dari lobi rumah sakit, ia langsung menuju parkiran dengan menahan kesal. Ia teringat kejadian sewaktu di club Titanium milik Haris. Di mana di saat Arsa menghajar tiga orang laki-laki dengan membabi buta hanya untuk melindungsi seorang wanita. Pasti dia bukan wanita biasa, mengingat Arsa yang tidak pernah dekat dengan lawan jenisnya. Sofia menutup pintu mobil dengan amat keras. Wanita itu seakan sedang meluapkan rasa kesalnya yang ia rasakan saat ini. “Kamu tidak akan bisa mendapatkan Arsa, dia hanya milik-ku,” batin Sofia dengan tersenyum smirk. Ia pun segera mengambil ponselnya dari dalam tas. Tampak ia sedang mencari kontak yang ingin hubungi. Beberapa saat kemudian tapak dirinya sudah terhubung dalam panggilan ponsel. “Cari tahu siapa perempuan yang bersama A

