LITERALLY, DOSEN GALAK!

961 Words
"LITERALLY, DOSEN GALAK!" "Vanya???"Tanya kak fahri. "Iyaa... saya kak kenapa kak?"jawabku yang kemudian beranjak berdiri "Kamar 810?"tanyanya lagi "Iya itu kamar saya kenapa kak?"tanyaku "Ini temen kamu? Tolong ya jangan dibiasain kampungan dan rusuh kaya tadi"ucap kak fahri dengan nada tegas "Loh? Kok saya? .... Ada apa sih?"tanyaku sambil menatap kebingungan ke arah teman teman gue. Waduhhh tamat deh riwayat ku ini sih. "Ehmm kak fahri, maaf banget tapi ini bukan salah vanya tadi saya dan fina lagi iseng aja, kalau tau itu unit kak fahri saya gak berani kak seriusann"ucap Karin dengan wajah melasnya. "Kalian tau kan itu mengganggu? Walaupun bukan unit saya gak seharusnya kalian mengganggu orang seperti tadi!"ketus kak fahri dengan mata sinisnya menatap kami bertiga. "Kalian K3'19 bukan sih? Kayanya saya pernah liat kalian?"Tanya kak fahri "Iya kak.."jawab gue pelan. "Ohh jadi kalian sebenarnya sengaja ya? Karena tadi saya kasih tugas banyak? Itu salah kalian sendiri gak ada satupun yang baca modul paling tidak jurnal. Mahasiswa apa seperti itu"ucapnya lagi "Tapi kak, even dosen lainnya pun ngasih matrisk pembelajaran sebelum mulai bukan langsung masuk materi"ucapku "Banyak alasan!"ucap kak fahri padaku "Baru review 5 jurnal saja langsung buat rusuh seperti itu gimana masuk semester berikutnya? Saya meragukan kemampuan dan kapabilitas kalian sebagai mahasiswa di universitas itu"ucapnya lalu berjalan meninggalkan kami bertiga Aku menatapnya kesal karena apa yang ia ucapkan benar-benar membuat moodku hancur seketika. Apa katanya? Meragukan kemampuan dan kapabilitas? Tau apa dosen muda mengenai kapabilitas mahasiswa dalam belajar? Bahkan profesor di kampus pun tidak pernah berbicara seperti itu! "Berdoa aja deh biar cepet kelar semester ini"ucap karin "Gue kesel banget seriusan rin"ucapku kesal "Gue sih akan ngangguk kalau yang ngomong gitu dosen senior alias profesor lah dia? Dosen muda baru masuk tapi lagaknya kaya dekan. Sok-sok an ngomongin kemampuan kita lagi!"ucap fina kesal. ***** Hari ini benar-benar sangat melelahkan bukan hanya karena mengerjakan review jurnal yang diminta oleh kak fahri tapi juga karena sikapnya yang membuat kami kesal sehingga untuk fokus mengerjakan totalitaspun sulit. Malam harinya tepat pukul 22:58 Tugas kami akhirnya terkirim, literally 2 menit lagi akan ditutup tempat pengumpulan tugasnya. "Van, gue sama fina balik ya"ucap karin yang membuatku mengernyitkan dahi "Yakin? Ini tengah malam loh, nanti kenapa-kenapa di jalan gimana?"tanyaku khawatir "Dijemput bagas"jawab fina Aku menyunggingkan senyum curiga pada fina "Ada apa nih? Kok gue gatau?"tanyaku tersenyum curiga "Biasa van, tahap pendekatan"jawab karin sembari tertawa "Hahaha yaudah deh, hati-hati ya dijalan. Sorry nih gue gabis nganter kebawah, gue ngantuk banget"ucap ku yang di angguki fina dan karin Mereka pun kemudian pergi meninggalkan apartemenku dan aku mulai berbaring di kasurku. Saat aku memiringkan badan aku melihat tugas ospek yang belum selesai kubuat, aku berdecak sembari mengusap wajahku. Kesal karena ospek belum juga selesai padahal kegiatan belajar mengajar sudah di mulai, benar-benar beban! Dengan berat hati aku lalu bangun dari posisiku dan berjalan menuju meja belajar untuk mengerjakan tugas ospek, kami diminta untuk membuat denah kampus, biodata seluruh mahasiswa, bercerita mengenai kegiatan mahasiswa di fakultas dan lainnya. Jika saat SMA aku sangat ingin cepat berkuliah karena mata kuliahnya sedikit dan bisa cabut sesuka hati, namun saat sekarang rasanya aku ingin kembali SMA karena tidak perlu se keras ini untuk belajar. •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Keesokan harinya 09:40 WIB Aku mematung melihat jam dinding menunjukan pukul 09:40, kelas akan dimulai 20 menit lagi tapi aku belum melakukan apapun. Aku langsung loncat dari kasurku dan berlari menuju kamar mandi untuk sekadar mencuci muka dan menyikat gigiku. Setelah itu aku langsung mencari jaket dan mulai mengikat rambutku cepol dan memasukan berbagai hal yang dibutuhkan untuk hari ini, buku ospek, name tag dll. Aku lalu mengambil tasku serta ponselku dan keluar dari unit sembari berlari menuju lift. Aku terus melihat jam di ponselku dimana sudah 7 menit berlalu, rasanya mustahil bisa sampai di kampus dalam waktu 13 menit apalagi daerah sini memang sangat macet saat pagi dan lebih mendebarkannya karena jam 10 adalah mata kuliah kak fahri. Ketika sudah di dalam lift aku lalu mencari ojek online namun hingga lift terbuka dan tiba di lobby tak ada satupun yang menerima pesananku, OMG! Apa tidak ada yg mau uang dariku?? "Kurang ajarrr!!!! Mana bentar lagi mata kuliah si dosen nyebelin itu lagi"gumam ku pelan. Puk! Tepukan pundak yang membuatku menoleh dan terkejut karena yang menepuk pundakku adalah kak fahri hmm.. mau apa lagi dosen ini? "Kenapa masih disini?"tanya kak fahri "Nyari ojol kak"ucapku datar lalu mulai mengernyitkan dahi karena menyadari kenapa ia masih disini? Aku mendengus pelan sembari menatapnya dan bergumam di dalam hati "Dosen macem apa sih lo? Masa iya telat?" "Jam segini masih nyari ojol? Kemana aja dari pagi?"tanya kak fahri "Kak fahri juga kenapa masih disini?"tanyaku "Cara bicara kamu gak sopan"ucapnya Aku mengernyitkan dahi yang dibalas tatapan tajam olehnya "Maaf kak"jawabku mengalah "Ayo ikut saya, kita berangkat bareng ke kampus. Dari tadi pesanan ojol kamu gak ada yang mau terima tuh"ucap kak fahri menunjuk ponselku "Gausah kak, makasih"ucapku "Kamu mau telat ? Dan mau saya hapus dari daftar mahasiswa di kelas?"tanya kak fahri "Kenapa sih kak seneng banget ngancem? Saya kan takut"ucapku yang dibalas kekehan oleh kak fahri Kak fahri lalu menarik tanganku menuju mobilnya yang terparkir. Aku membulatkan mata melihat mobilnya yakni bmw seri 5 yang berawarna hitam, cukup luar biasa untuk seorang dosen baru. Yaaa atau mungkin memang dia udah tajir dari dulu. Menuju kampus keheningan dalam mobil pun terjadi. Bahkan aku pun tidak menoleh ke kak fahri sama sekali berbeda dengan kak fahri yang terus mencuri pandang terhadapku. "Kenapa diam?"tanya kak fahri "Emangnya harus ngapain?"tanyaku "Ya ngomong apa gitu, saya bukan supir kamu"ucap kak fahri "Nanti kalau saya salah ngomong kak fahri pasti akan ngancem untuk ngehapus nama saya dari daftar mahasiswa di kelas kak fahri. Jadi mending saya diem aja deh, cari aman"ucapku yang dibalas kekehan oleh kak fahri "Kamu nih, lucu juga"ucap kak fahri yang membuatku menatapnya "Gimana?"tanyaku memastikan, barusan ia memujiku? "Iya lucu... lucu-lucu aneh. Gak ada dewasanya sama sekali"ucap kak fahri yang membuatku menatapnya kesal Aku pikir dia akan memujiku! Ternyata tidak! "Terserahlah"jawabku pelan Mobil kembali hening hingga tibalah kami di kampus lebih tepatnya parkiran fakultas. "Makasih kak"ucapku lalu melepaskan seatbelt dan membuka pintu mobil "Tunggu dulu"ucap kak fahri "Apa kak?"tanyaku "Saya nganterin kamu gak gratis! Nanti bayar uang bensinnya"ucap kak fahri yang membuatku membulatkan mata Dasar pelit!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD