6

942 Words
"Ala!" "Iya kenapa?!" Kagetnya terus duduk tegak saat namanya disebut. "Diliatin tuh sama bu Sunna," Kata Nita yang duduk di depannya Kiala. Kiala langsung nengok ke bu Sunna yang lagi bertopang dagu sambil liatin dia yang duduk dipojokan terus sendirian lagi. "Kenapa, bu?" Tanyanya. Keadaan lagi sunyi banget, soalnya semua murid pada ngeliatin dia bingung gitu. "Kamu gak suka ya sama ibu?" "Hah?" Oke dia lagi gak konek. "Maksudnya bu?" Tanyanya butuh perincian lebih jelas. Bu Sunna tersenyum samar. "Kamu mukanya judes banget sih, gak suka ya sama ibu?" Gadis itu menggeleng cepat mendengar pertanyaan gurunya. Bu Sunna ini dapet ngajar dua kali, yaitu; pelajalan farmakologi sama ilmu kesehatan masyalakat. Dulu guru yg ngajar ikm tuh ada, cuman keluar karna dia jadi dosen dan jalaknya juga jauh banget. Dan sekalang dia ngajar di pelajalan ikm. "Enggak, kok, bu." Jawabnya cepat. Bu Sunna ngangguk tiga kali. "Kalo kamu gak suka, bilang sama ibu langsung, ya?" Kiala ngangguk sebagai jawaban. "Oke, kamu baca gih bagian kakus.” Mengangguk, dia akhirnya mulai membaca dengan lantang. Sebab ia melamun tadi itu, ia memikirkan kalau Sekar suka sama Wirza. Oke, kayaknya dia mulai suka juga sama Wirza. Tapi dia suka juga sama Theo. Entah pelasaannya yang aneh atau dianya yang plin-plan, dia bingung banget sama pelasaannya. Kadang hati sama pikilan kan beda jalan, dan dia gak tau yang mana dia lebih suka. Kan bisa aja dia cuman sekedar suka atau kagum sama Wirza ataupun sebaliknya. Dan dia juga gak mau kalo masalah cowok doang bikin persahabatan dia sama Sekar jadi ancur karna masalah sepele. Sebelumnya Kiala belum pernah mikirin kayak gini sampe di pelajalan aja melamun. Dulu dia sifatnya cuek bebek sama cowok. Judes, gak suka, bahkan sampe benci. Eh, ketemu sama Theo sifat dulunya jadi ilang gitu aja. Ya, walaupun masih judes sih. "Assalamualaiku, permisi bu." Kiala berhenti baca dan mendongak. Di depan pintu kelas ada Theo sama Eno. Panjang umur lo, kak. "Waalaikumsalam, kenapa?" Eno nunjuk anak cowok kelas 10. "Mau manggil mereka buat solat jumat, bu." Kata kak Eno setelah mereka berdua salim sama bu Sunna. "Ooh," bu Sunna ngangguk-ngangguk sambil senyum. "Kalian yang muslim solat jumat sana!" Jizan, Jeno, Mark, Benjamin, Renjun dan Haedar ngelapiin bukunya buat solat jumat, kecuali Leo. "Kami pergi dulu, ya bu. Assalamualaikum!" Salam pala cowok sambil salim bergantian. "Waalaikumsalam!" Nafas Kiala tercekat ketika Theo ngeliatin dia sekilas terus tersenyum. Dia gak tau apaan tuh arti senyuman. Dan yang pasti nakutin. "Kiala!" Nita ngebuyarin lamunannya Kiala. "Lanjut baca, jangan bengong." "E-eh? Iya!" "La lu gak makan?" Diem. "La!" Sentak Nita tapi yang dipanggil gak nyautin. "Dia ngapa si?" Tanya Sisca ikut ngeliatin Kiala yang nunduk sambil mainin hapenya. Nita ngangkat bahunya gak tau. Dari pagi tuh anak suka banget ngelamun. Padahal udah diteriakin juga dia gak bakal ngegubris, keknya banyak banget dah congeknya tuh kuping.   Sekar nepok bahu kanannya Kiala dan berhasil. Kiala udah gak nunduk lagi. "Lo gak makan?" Tanya Sekar yang udah duduk disamping Kiala. Yang ditanya menggeleng, "Gak bawa bekel." Jawabnya. "Kar," "Kenapa?" "Lo gak malah kan sama gue?" Pertanyaan Kiala ngebuat dahinya sekar mengerut. "Maksudnya?" "Itu... yang semalam," Sekalang Sekar udah konek, tau maksud dari omongannya Kiala. "Enggak, kok," Sekar menggeleng sambil tersenyum manis. "Jangan bilang lo daritadi ngelamun gegala itu?" Kiala mengangguk, gak lama dia nyengir lebar. "Iya, hehe." Nita sama Sisca yang ngeliatin mereka berdua langsung asem mukanya. Kilain masalah diantala mereka berdua serius. Eh ternyata, sepele doang. "Jajan, yuk, La!" Ajak Nita yang udah diri. "Yaudah yuk." Bales Kiala. "Sis, bagi dong nasinya." Pintanya langsung dikasih ama Sisca. "Arigatou!" Serunya sambil acungin dua jempolnya. "Lu beli apaan, La?" Tanya Nita yang bingung mau beli apaan. "Audah. Beli nasi uduk aja lah biar kenyang." Ucap Kiala mulai ngacir ke nasi uduk. Langkahnya mulai pelan pas ngeliat anak cowok kelas 11 sama 10 lagi makan nasi uduk ditempat Kiala mau beli nasi uduk. Mau balik badan, namanya udah dipanggil sama Eno. Kiala mendecak, gak tau kenapa dia lagi gak mau ketemu sama Theo disana. Tapi dia gak mau nyari masalah sama kakel. Setelah mengatur emosinya, dia balik badan dan jalan ke Eno yang lagi makan krupuk dengan kaki kanannya ditekuk keatas. Warteg banget gayanya walaupun mukanya loyal amat. "Ya, kak?" Tanyanya setelah didepan Eno. Dia daritadi nahan diri biar gak langsung ngacir dari sono. Kenapa? Daritadi Theo ngeliatin dia. Dingin banget lagi. Ya Kialanya merinding lah. "Katanya lo suka anime, ya?" Buset dah! Kilain mah masalah sekolah. Ternyata, ginian doang. "Iya. Kak Eno tau darimana?" "Duduk dulu deh. Gak enak jadinya." Pinta Eno yang dengan terpaksa Kiala ikutin. "Gue kemarin liat lo ngepost poto anime di ig." "Terus?" "Gue bagi dong anime lo." Eno nyengir lebar. Hampir aja Kiala pengen nyilamin tuh muka pake sambel didepannya. Ganteng tapi nyebelin amat dah. "Flashdisk gue masih di bu Yuri, kak." Katanya. "Kak Eno kalo mau anime yang banyak jenisnya ke kak Banu aja. Gue mintanya ke dia kok." Kiala terdiam. Dia kayak lupa sesuatu tapi apaan ya? Nita! "Nita!" Teriaknya saat liat Nita lagi celingak-celinguk nyariin dia. "WOI NITA!" "Congornya gede amat nih bocah." Cibir Theo. Kiala yang denger cetusan Theo langsung pergi dari sana. "Yah, yo. Lu ngapa ngomong gitu si?" Eno nengok ke Theo yang sibuk makan. "Baru aja gue mau pedekatean ama dia." Katanya lesu. Theo mendelik membuat Eno nengok ke dia pake laut bingungnya. "Lo suka sama dia?" Tanya Theo datar. "Lo kalo suka sama Kiala, otak lo udah geser, kak." Sosor Benjamin. Eno yang disamping Benjamin langsung jitakin kepalanya Benjamin. "Bocah tau apa si?" Cetusnya. "Emang kenapa, Yo? Jangan bilang lo suka juga sama dia." Tanyanya ke Theo. "Kebangetan gue suka sama cewek kayak dia." Katanya dingin. "Tiati sama omongan lo, Yo. Tar jadi bumelan." Sahut Jeffry. "Gak bakal." Diam-diam, Theo ngeliatin Kiala ama Nita yang pergi ke kelas mereka.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD