Pagi itu mentari menyilau cukup terang. Seluruh embun mengering tak menyisakan lembab. Dedaunan dan jalanan juga tak terendap air lagi. Sayup hawa dingin tersempar akan hangatnya sinar sang surya. Hujan kemarin benar-benar sudah lenyap. Maria tampak letih setelah sulit tidur semalaman. Ia mengutuk penampakan gaib yang tadi malam terus menerornya. Ia yakin, ada yang tidak beres di dalam kamarnya itu. Sesuatu yang terus saja menggangunya. "Ya Allah, kepalaku pening sekali. Entah hanya berapa jam aku tidur semalam," keluh Maria. Ia menengok jam Beker menunjuk pukul 06.00 pagi. Untung hari ini ia masih halangan, jadi ia tak memikirkan tentang kesiangan akan sholat subuh. Segera ia bangun dari ranjang, dan menjejakkan kakinya di lantai marmer. Ia melangkah, membuka semua jendela untuk membi

