Setelah kepergian Barbara, William dan pria itu saling beradu tatap. Mereka sama-sama diam, dengan napas yang memburu sedikit lebih kasar dari biasanya. Entah ada kejadian seperti apa di masa lalu, yang jelas itu bukanlah hal yang menarik untuk mereka bicarakan. “Baiklah, karena aku sudah melihatnya secara langsung, maka aku akan segera pergi.” Tidak menunggu lebih lama lagi, pria itu kemudian meninggalkan William. Terlihat sekali ia puas dengan raut wajah William yang kesal, bahkan ia bertambah puas kala berhasil bertemu dengan Barbara secara langsung. William yang sudah ditinggalkan seorang diri oleh pria itu langsung saja melirik ke arah pintu, ia melihat beberapa pelayan memucat. “Buang semua barang yang pria itu sentuh, bersihkan ruangan ini. Aku tidak ingin ada yang tersisa, rumah

