"Jadi, gimana? Kamu tetap berniat menduda?"
David mengangkat kepalanya. Menatap biasa saja pada sang ayah yang tanpa tahu malu duduk di depannya. Mulai menuang makanan pada piring di depannya. Disela kunyahannya David tersenyum miring. Sepertinya mengatakan maaf atas kejadian yang lalu dan sudah terjadi sesulit itu bagi mereka, ya? Padahal David sendiri tidak akan menghakimi.
"Ya."
"Oh, benarkah? Apa tidak ada satu caㅡ"
"Tidak ada. Dan David rasa itu sudah menjadi rencana, keinginan dan keputusan David. Baik ataupun tidak ke depannya, David yang menjalani. Benar bukan?"
Jack Adrima Archer. Pria yang menjadi ayah kandungnya itu berhenti memotong daging. Terpaku dengan ucapan yang dilontarkan anaknya sendiri. Ada rasa tidak percaya yang muncul di hatinya. David membalikkan kata-kat
