Aku memilih keluar dari ruangan Papi, mereka ternyata membahas gala charity yang akan diadakan dua minggu lagi. Asisten dan pengacara Papi juga turut hadir ternyata dalam pertemuan itu. Mereka lagi-lagi shock mendapati aku ada di ruangan Papi. Karena tidak mengerti dengan pembicaraan bisnis itu, aku memilih menyingkir dan makan di kantin. Nafsu makanku sudah kembali setelah beberapa bulan menjadi tidak teratur. Aku sudah bisa makan dengan banyak sekarang, mengobati moodku. Rutin meminum obat penenang juga membuat aku kembali pada diriku sendiri. Aku tidak merasa ada yang salah lagi. Tapi Teh Renata tadi malam mengatakan kepadaku untuk mendatanginya besok. "Ras!" Suara itu mengejutkanku dan aku menoleh kebelakang. Aku mendapati Farhan ternyata berada disana, aku tersenyum lebar dan melamb