Part 21

1007 Words

Keenara Pov Untung saja Alya sudah tidur. Setelah kepergian calon suaminya dua hari lalu, aku diminta oleh bu  Eli untuk menemani Alya. Gadis itu susah sekali untuk makan jika tidak dibujuk. Jangankan mau makan, minum saja jarang. Setiap hari hanya mengigau nama Rio, Rio, dan Rio. Lihat saja wajahnya terlihat sembab dengan kantung mata yang bengkak. Bibirnya pucat serta badannya lumayan panas. Sahabatku itu sepertinya sakit semenjak sepeninggalan Rio. Saat tengah mengamati Alya, ada seorang yang menepuk pundakku pelan. "Nara, kamu makan dulu gih sudah ibu siapkan"kata wanita itu yang tak lain adalah bu Eli. Aku tersenyum"Nara masih kenyang bu," "Tapi kamu juga harus makan nak,"perintahnya. "Gak usah bu makasih. Kebetulan Alya juga udah tidur, kalau begitu Nara pamit dulu yah."ucapku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD