Semilir angin berhembus kencang menerpa wajah gadis cantik yang saat ini tengah berdiri di dekat jendela kamar. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai, ditambah baju berbahan levis dengan panjang selutut dan lengan yang ia gulung sampai ke siku. Membuatnya terlihat lebih santai. Sudah menjadi hal biasa bagi Nara menghirup udara segar sembari menunggu suaminya pulang. Nara menatap langit gulita diatas sana. Ditemani dengan bintang yang tampak berkelap kelip menghiasi. Menemani Bumi agar tidak terlalu gelap tanpa cahaya. Gadis itu menarik nafas dalam, kemudian menghembuskannya perlahan. Ia teringat oleh kata kata sahabatnya tempo lalu tentang suaminya. Apa iya, Ia harus menyerahkan dirinya terlebih dahulu? Tapi ia belum siap. Jika tidak, ia sendiri yang tak akan tenang. Belum lagi sifat Abi