Dania geleng kepala. Baginya balas dendam tidak akan mengubah segalanya.
"Percuma balas dendam tidak ada akhirnya. Aku tetap tidak bisa memutar waktu. Rahimku juga tidak bisa kembali seperti semula. Sekarang ini aku fokus mengobati rahimku. Dokter juga katakan ada keajaiban. Jadi, buat apa aku memikirkan balas dendam. Aku mau hidup bahagia tanpa dendam. Biarkan Tuhan yang balas," jawab Dania dengan tersenyum.
"Dania kamu hebat. Kamu tidak seperti orang yang mempunyai dendam. Di saat tersakiti orang akan balas tapi kamu tidak. Di saat kamu di rendahkan tetap kamu tidak membalasnya. Hatimu terbuat dari apa Dania?" tanya Katy yang salut dengan Dania.
Dania mendengar perkataan Katy hanya tertawa renyah. Helaan napas panjang terdengar jelas. Dania merasa kalau perkataan Katy terlalu berle
