Aroma bumbu soto dari racikan instan ini membuat isi perut bergemuruh kencang ketika aku menyibak sobekkan kertas yang tertutup sebagai proses pemasakan. Sepasang tusuk bambu aku kepit diantara dua jariku untuk mengaduk gumpalan spiral kenyal agar bercampur bumbu di dalamnya. Lezat, hangat di tenggorokan ketika makanan kenyal berbumbu nusantara ini melesat masuk ke dalam kerongkongan dan tak butuh waktu lama untuk mengunyah. Hanya dalam berapa menit saja, sajian sederhana ala anak kost telah masuk ke dalam perut. Kenyang untuk sesaat namun mulut masih ingin mengunyah. "Lan." Teriakkan Ani membuat tubuh ini terpaksa berdiri untuk membukakan pintu. "Tunggu, sabar!" teriakku. Butuh waktu berapa detik agar aku bisa berdiri dan berjalan pelan menuju pintu lalu membukanya. Kepalaku kel