chapter 42

1113 Words

Lauren berjalan di halaman belakang ditemani dengan dua pelayan yang selalu menjaganya. Sebenarnya dia merasa sangat tidak nyaman dengan apa yang mereka lakukan. Tapi mereka pun tidak bisa berkata apa pun saat tuan bossy sudah memberi mandat. Karena mereka masih sangat mencintai pekerjaan mereka. Lauren menghela napas dan duduk di gazebo. Dia menatap taman bunga dibelakang mansion. Ada bunga anggrek, mawar dan juga bunga lily. Seorang pria tua yang masih sangat bugar, terlihat menyiram tanaman. Lauren merasa senang saat melihat bunga-bunga itu perlahan tumbuh mekar. Tapi sayangnya dia tidak bisa merawatnya dengan baik. Karena itu dia meminta Fabian untuk mencarikan orang untuk merawat bunga-bunganya. Karena setiap kali dia yang menanam, pasti bunga itu akan mati.             “Nyonya, apa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD