JULIAN PEREZ

744 Words

Ini bukan lagi tentang terang atau gelap. Terang sudah mati. Gelap pun sudah kehilangan makna. Yang tersisa hanya ruang kosong— bukan kekosongan biasa, melainkan lubang hitam yang menggerogoti dari dalam, perlahan, pasti, tanpa ampun. Lubang yang mengunyah hati Kinara seperti daging busuk yang tak lagi layak dipertahankan. Apakah manusia diciptakan untuk bahagia? Tidak. Manusia diciptakan hanya untuk merasakan sakit lagi dan lagi sampai mereka berhenti bernapas. Kinara duduk, menatap udara yang dingin, merasakan tulangnya bergetar bukan oleh takut, tetapi oleh sesuatu yang lebih mematikan— kehilangan identitas. Kehilangan alasan untuk hidup. Kehilangan dirinya sendiri. Hatinya seperti pisau yang berkarat, menusuk berulang-ulang, bukan untuk mati, tetapi untuk terus h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD