BAB 16 – Kampung Halaman

1475 Words

Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam. Jam di ponsel Rania sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Wanita itu sudah berada di bandara tiga jam sebelum keberangkatan pesawat. Ia sengaja pergi lebih awal karena tidak tahu lagi harus menunggu di mana. Rania beristirahat sejenak seraya memicingkan mata di kursi tunggu dalam bandara. Rania sudah tidak sabar ingin segera sampai di kampung halamannya dan melepas rindu bersama buah hati yang sudah hampir dua tahun terpisah. Beberapa menit berselang, Rania pun tertidur di kursi tunggu itu. - - Seseorang menepuk lembut pundak Rania. Ia adalah salah seorang petugas bandara. “Maaf, Dek. Adek mau ke mana? Berangkat pesawat jam berapa? Sebab saya perhatikan dari tadi tidurnya cukup nyenyak, nanti malah ketinggalan pesawat.” “Eh ... maaf,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD