Kimmy menggeliat pelan dalam tidurnya. Dia tertidur sangat nyaman di pelukan bahu kokoh yang seolah akan selalu melindunginya dari kejamnya dunia. Bahu kokoh yang harum serupa aroma cemara di hutan pinus. Saat membuka mata, dia terkesiap. Kepalanya mendongak ke atas dan mendapati mata biru itu menatapnya lembut. Kesadaran perlahan memasuki otaknya. Dia sudah menikah dengan Damian. Pria tampan yang sekarang memangku dan memeluknya erat, dan kini mereka dalam perjalanan mereka, berbulan madu entah ke mana itu. “Tidurmu nyenyak?” tanya Damian sambil mengecup keningnya. “Berapa lama aku tertidur?” Damian mengangkat bahunya. “Tiga atau empat jam sepertinya.” “Selama itu?? Aku pasti merasa terlalu nyaman di dadamu.” Damian tertawa dan mengecupnya lagi. “Kapanpun kau membutuhkannya untuk m

