“Jangan sentuh akuuuuuuuu!!!!” Damian terkejut mendapati Kimmy menarik tangannya dan beringsut ke ujung ranjang. Tangan kecilnya menggenggam selimut dengan erat. Tubuhnya bergetar hebat. “Kim, Sayang, ini aku,” ucap Damian lembut sambil mencoba mendekat. “Tidaakk!! Jangan sentuh aku, Franz!! Jangaaaannn!!!” Kimmy terus berteriak histeris. Membuat perban di lehernya kembali memerah. “Ini aku, Damian!” ujar Damian perih. “Jangan sentuh aku, Franz. Tolong ... Jangan. Tolong aku,” Kimmy terus meracau. Pandangan matanya kacau. Seorang dokter masuk ke ruangan itu setelah dipanggil Devandra. “Jangan!! Jangan sentuh aku!! Jangaaannnn!!!” lagi-lagi Kimmy berteriak histeris saat dokter pria itu akan memeriksanya. “Suster, panggilkan dokter Nina dan dokter Emma,” perintah dokter muda itu pad

