Devil Hunter 06

744 Words
Part 06 Hari menjelang sore, Felicia membuka matanya. Badannya terasa remuk karena ulah dari Leif yang seharian ingin bercinta dengannya. Felicia tidak habis pikir, ada manusia seperti Leif yang tidak ada rasa capeknya sama sekali. Felicia mengguncang-guncang badan Leif supaya segera bangun. “Leif, bangun! Aku lapar,” ucap Felicia. Leif membuka matanya saat merasa tidurnya terganggu mendengar suara Felicia. “Hemm...!” Leif semakin mempererat pelukannya. Felicia menarik rambut Leif dengan keras. “Aduhh... Sakit!?” Leif menahan sakit kepalanya karena ulah Felicia yang menarik rambutnya. “Salah sendiri gak bangun-bangun. Untung masih aku tarik. Bukan aku potong kepalamu,” ucap Felicia tanpa rasa bersalah. Leif geleng-geleng kepala mendengar ucapan Felicia. “Mandilah, setelah itu kita makan.” Leif mengusap puncak kepala Felicia. Tanpa di sadari, Leif mulai menaruh rasa pada diri Felicia. Felicia turun dari ranjang tanpa memakai sehelai baju. Mempertontonkan keindahan tubuhnya. Leif menyunggingkan senyum sambil tetap menatap ke arah Felicia. “Bagaimana aku tidak bisa berhenti untuk bercinta denganmu, kalau lekukan tubuhmu menggodaku,” batin Leif. Felicia keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk kimono. Sambil mengeringkan rambut dengan handuk kecil yang ada di tangannya. “Baju ganti ku mana? Apa aku akan memakai handuk seharian?” tanya Felicia dengan sinis. Leif menunjuk ke arah lemari besar yang ada di dekat Felicia. Felicia mengerutkan keningnya. Ia tidak paham maksud dari Leif. “Jangan bercanda, Leif. Apa aku akan memakai bajumu?” tanya Felicia memastikan. Leif yang mendengarnya cuma tersenyum simpul. “Buka saja dulu lemari yang ada di depanmu itu. Baru setelah itu protes.” Leif turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah Leif sudah tidak terlihat, Felicia membuka pintu lemari yang ada di depannya. Ia sangat kaget saat melihat bermacam-macam gaun yang ada di lemari. Felicia mengambil satu gaun untuk memastikan gaun-gaun yang ada di depannya saat ini baru apa bekas wanita Leif dulu. Leif keluar dari kamar mandi cuma memakai handuk yang ia lilit di pinggangnya. Terlihat jelas tubuh kekar Leif dengan roti sobek di perutnya. Felicia yang melihat tubuh atletis Leif tiba-tiba ia menelan ludah. Ingin sekali ia meraba roti sobek yang ada di perut Leif. “Tenang saja, gaun-gaun itu baru. Aku tidak pernah membawa wanita ke kamar pribadiku,” ucap Leif. Felicia tidak mendengarkan perkataan Leif sama sekali. Fokusnya malah teralihkan pada tubuh basah Leif. Terlihat sangat sexy di mata Felicia. “Ehemmm... Apa aku terlalu menggoda di matamu,” ucap Leif mengagetkan Felicia yang terang-terangan menatap tubuhnya. Wajah Felicia langsung memerah seperti kepiting rebus. “Siapa yang melihatmu,” ucap Felicia membela diri. Ia tidak ingin terlihat memalukan karena terang-terangan menatap tubuh kekar Leif. Leif mendekat ke arah Felicia. Mendekatkan tubuhnya ke badan Felicia. “Aku milikmu, kalau ingin meraba perutku, rabah saja, aku pasti akan senang,” bisik Leif di telinga Felicia. Felicia memejamkan mata saat Leif mencium belakang telinga Felicia. “Aku sudah mandi, jangan menggodaku.” Felicia berbalik badan. Berhadapan dengan Leif. Tanpa malu, Felicia mengalungkan kedua tangannya di leher Leif. Felicia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Leif terlebih dulu. Ciuman yang terasa lembut bagi Leif. Leif membalas ciuman Felicia dengan senang hati. Untuk sejenak Felicia dan Leif menikmati ciuman panjang mereka berdua. Tanpa paksaan dari siapa pun. Mereka melakukannya dengan dasar suka dengan suka. Setelah puas berciuman, Felicia melepaskannya dan menatap mata Leif yang sudah berkabut dengan hasrat. Felicia tidak menyalahkan Leif. Karena ia sadar kalau dirinyalah yang mematikkan hasrat Leif. “Menikahlah denganku, Felic,” ucap Leif penuh kesungguhan. Leif ingin memiliki Felicia. Menjadikan Felicia satu-satunya wanita yang ada di hidup Leif. “Kau sudah aku beri tahu alasannya kan, Leif. Tolong beri aku waktu untuk menerimamu dalam hidupku. Terlebih lagi kau adalah musuh dari ayahku,” ucap Felicia. Leif menatap mata indah Felicia. Ia tahu kalau wanita yang ada di depannya saat ini tidak mudah untuk di dapatkan. Tapi aku akan berusaha untuk mendapatkan hatinya. Leif menarik tubuh Felicia kedalam pelukannya. Mencium puncak kepala Felicia dengan dalam. “Aku akan menunggumu sampai waktu itu tiba,” ucap Leif dengan menyunggingkan senyum di wajah tampannya. “Apa sebenarnya yang kau cari dari diriku. Banyak wanita di luaran sana yang lebih cantik dan seksi dari diriku. Yang lebih segalanya,” ucap Felicia penuh penekanan. “Karena aku sudah memutuskan pilihanku. Tidak ada yang bisa menolakku. Karena aku paling tidak suka dengan sebuah penolakan,” Leif berbicara dengan tetap menatap mata Felicia. “Sayangnya kau masih belum mengenalku, Leif. Kau salah memilih perempuan,”ucap Felicia dengan datar. “Aku tidak peduli latar belakangmu seperti apa. Yang aku inginkan cuma kamu ada di sampingku. Menjadi satu-satunya wanita yang ada di hidupku. ***** Happy Reading??? jangan lupa Follow dan tap ❤

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD