"APA YANG KAMU LAKUKAN!" Kekesalanku pada Berlian tidak bisa aku bendung. Karena ia telah dengan sengaja membuka kerudung yang dipakai Naya. Aku tentu saja tidak menyukai itu karena naya hanya lah milikku. Rambut indah itu hanya untuku. AKu enggak mau dia memperlihatkannya di depan orang lain. "KAMU BENTAK AKU HANYA KARENA DIA!" Duh, kalau kami bertengkar di sini, maka kami akan menjadi perhatian semua orang yang ada di sini. Maka aku bawa saja ia pergi ke dalam lift, namun sebelum itu Berlian malah pingsan, dan membuatku mau tidak mau harus memanggil naya agar gadis itu mau membantuku. Dan Naya pun segera menghampiri setelah ia merapikan hijab instannya itu. "Nona berlian kenapa pak?" dia ikut menahan Berlian. Lihat! begitu mulyanya hati Naya, sampai ia tetap memperlakukan Berlian den