Harus Bagaimana

1392 Words

“Jangan pake rumus yang itu Lang, tapi yang satunya lagi,” gerutu Qiana sebal. Entah untuk ke berapa kalinya gadis itu marah-matah. Sekarang mereka sedang berada di rumah Qiana. Mereka sedang belajar matematika seperti biasanya. Erlangga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Lah, perasaan dari tadi salah mulu?” racau Erlangga. “Ya emang salah. Masa nggak ngerti juga? Sini,” Qiana menarik buku yang ada di depan Erlangga. Lalu ia memeriksanya. “Lihat sini!” suruh Qiana. Erlangga menggeser duduknya dan mendekati gadis itu. “Ini  pake  rumus  yang ini, dan  yang ini  pake  rumus  yang ini,”  jelas  Qiana. Erlangga menggut-manggut. “Ngerti enggak?” “Iya, Sayang. Ngerti,” bisik Erlangga di telinga gadis itu.  “Ih, ngapain deket-deket?” Qiana mendorong pipi Erlangga. “Kamu mah aneh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD