Anya telah tampil cantik meski apa yang dikenakannya sangatlah sederhana. Anya merasa hatinya berbunga-bunga. Hari yang bersejarah dalam hidupnya terjadi dalam dua hari berturut-turut. Usai kelulusannya kemarin, dan pagi ini, ia telah bersiap menuju ke kantor catatan sipil untuk menikah dengan Nathan. Anya terus mengembangkan senyumnya. Ia duduk manis di jok belakang dalam mobil yang dikemudikan Casey sahabatnya. “Cas, apa kau baik-baik saja?” tanya Anya, saat ia menyadari sikap Casey yang tak biasanya. Ia jauh tenggelam dalam diam, hingga membuat Anya bertanya-tanya. “Ya, aku baik-baik saja.” Casey mengatakannya sambil tersenyum. Keduanya saling bertatapan melalui kaca spion yang tergantung tepat di atas kepala Casey. Anya tetap merasakan keanehan dalam diri Casey. Sahabat yang

