42. Aku lapar.

1520 Words

Pertanyaan lain kini menyelinap pada Ren. Ia pun mulai berpikir jika bisa saja ia benar-benar cacat. Tapi, pada siapa Ren harus bertanya, saat Arisa kini malah terkapar lemas dalam pelukannya. "Apa aku tidak perlu menghisap darah manusia dan cukup memberikan darahku saja pada Arisa?" Pikiran Ren semakin aneh, beragam pemikiran yang tak memiliki dasar untuk bisa di percaya, hanya kesimpulan kecil dari hati yang sama sekali tak memiliki dasar yang bisa di percaya sama sekali. "Ah, entahlah. Besok pagi aku tanya saja pada Arisa!" Kesimpulan itu pun Ren buat setelah kepalanya yang kusut itu berpikir terlalu banyak dan panjang lebar. Membuat Ren sendiri pada akhirnya menyerah karena sama sekali tidak menemukan jawaban apapun. Seharusnya seperti itu, Ren menyerah dan ikut memejamkan mata

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD