suara kicauan burung pagi menyadarkan kanaya dari tidurnya, sebuah senyum bahagia merekah dari bibir manisnya. dia berbalik menghadap justin, namun ternyata di sampingnya tidak ada siapa-siapa. kanaya melihat ke sekeliling kamarnya namun justin tetap tidak ada.
" apa dia di kamar mandi ?! " tanya kanaya sambil berjalan ke arah kamar mandi dan mengetuknya perlahan
" justin..justin.." panggil kanaya beberapa kali namun tetap hening.
akhirnya kanaya mencoba membuka pintu kamar mandi, dan ternyata justin memang tidak berada di dalam.
" apa dia sudah pergi ?! " tanya kanaya bingung.
dia berjalan menuju jendela, mencoba melihat keluar mencari keberadaan mobil justin. namun tidak ada mobil satupun di luar, padahal semalam di luar sana berjejeran puluhan mobil milik teman ayana.
ketika kanaya masih sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba handphonennya berdering. kanaya langsung berlari meraih handphonennya dan benar nama justin tertera di layar panggil.
" justin..." panggil kanaya
" halo sayang..kamu pasti lagi nyariin aku sekarang ya ?" tanya suara lembut di seberang sana
kanaya tersipu malu, bagaimana bisa dia tau apa yang sedang dilakukannya
" kamu kemana, kok tiba-tiba pergi tampa pamit gitu ?" tanya kanaya cemberut
" maaf sayang, aku lupa kasih tau..pagi tadi ada ujian di kampus. tadi mau bangunin nggak tega, kamu nyenyak banget " jawab justin
" hhhmmm "
" tapi tenang..aku udah kasih morning kiss kok sebelum pergi " sambung justin lagi
wajah kanaya merah merona menahan malu
" morning kiss ??!" batin kanaya refleks meraba bibirnya
seandainya justin berada di depannya pasti bisa melihat betapa merahnya wajah kanaya sekarang, betapa malunya sekarang.
" nggak usah malu gitu sayang.." lagi justin seakan tau apa yang sedang di rasakan kanaya sekarang
" udah ah...aku mau mandi dulu " potong kanaya cepat buru-buru mematikan handphonennya.
hatinya dag dig dug hebat rasanya ingin copot dari sarangnya. perasaan ini begitu memabukkan dirinya. kanaya melemparkan handphonennya ke ranjang dan ikut menjatuhkan dirinya ke ranjang.
" justin...l love uuuuu " teriak kanaya sambil memeluk gulingnya. membayangkan betapa romantisnya kekasihnya itu membuatnya ingin terbang ke langit ke tujuh untuk menari dan bernyanyi bersama para bidadari.
" terimakasih tuhan..terimakasih sudah memberikan justin untukku " bisik kanaya bahagia.
^_^
sementara di kampus..
justin tersenyum bahagia sambil memandang foto yang ada di layar handphonennya, gadis cantik itu yang selama setahun ini terus mengisi hati dan pikirannya. dia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika mereka tidak sengaja bertemu di kantin kampus. kanaya, gadis yang terlihat paling bersinar di antara teman-temannya yang lain. kanaya waktu itu adalah mahasiswi baru srata satu di kampusnya, sedangkan justin mahasiswa magister. semenjak itu matanya tidak bisa lepas dari kanaya, berusaha mencari keberadaannya setiap dia kehilangan kanaya.
Dan setelah pendekatan yang singkat akhirnya justin menyatakan rasa cintanya, dan bagai gayung yang tersambut ternyata kanaya juga membalas cinta justin. jadi akhirnya mereka resmi berpacaran, dan yang membuat hubungan ini semakin mudah ketika kedua orang tua kanaya dan kedua orang tuanya sama-sama setuju dengan hubungan mereka. justin merasa kanaya memang perempuan yang dikirimkan tuhan untuk dirinya seorang.
" akan aku pastikan nay, suatu saat kamu akan menjadi nyonya justin alexandra " bisik justin tersenyum mencium mesra foto kanaya.
^_^
betapa terkejutnya kanaya ketika keluar dari kamar dan hendak pergi ke kampus, ruang tamunya bagaikan kapal pecah. entah apa yang dilakukan ayana dan teman-temannya semalam, ruang tamunya yang biasanya rapi dan bersih itu seketika menjadi tempat yang kotor dan menjijikkan. bahkan botol-botol minuman dan sisa makanan bertebaran di mana-mana, dan yang lebih menjijikkan di lantai berceceran muntahan. seketika perut kanaya bergejolak mual. dia memakai masker menutup hidupnya mencoba mencegah bau busuk masuk ke tenggorokannya.
" ayanaaaaa !!!!!! " teriak kanaya marah
ingin rasanya mencukur habis rambut gadis itu, dirinya benar-benar kesal. ayana sangat tidak bertangung jawab. setelah bersenang-senang semalam, seharusnya sekarang dia membersihkan kekaucauan ini.
kanaya mendorong pintu kamar kesal
" ayana..bersih....kan " kanaya terkejut. tidak ada ayana di kamar itu, bahkan kanaya mencoba melihatnya ke kamar mandi dan lagi-lagi kosong.
" kemana perginya ayana ?!" tanya kanaya heran
kanaya mencoba mencarinya ke kamar lain satu persatu, dan lagi-lagi tidak ada. bahkan di dapur pun tidak terlihat gadis itu.
" apa dia sengaja meninggalkan semua kekacauan ini untukku ?" tanya kanaya memijit keningnya yang tiba-tiba berdenyut nyeri.
kanaya memperhatikan sekeliling ruang tamunya, kalau dirinya tidak membersihkannya sekarang bisa jadi nanti dirinya juga yang harus membersihkannya. kanaya tidak tau ayana pergi kemana dan kapan akan pulang.
huufft
" kamu benar-benar keterlaluan ayana " teriak kanaya marah
dengan berat hati kanaya meletakkan tas selempangnya, dan mulai mengambil sapu dan pel, seharusnya hari ini dia masuk jam ke tiga dan karna hal ini dia terpaksa bolos.
ketika kanaya lagi sibuk-sibuknya membersihkan sofa, tiba-tiba handphonennya berbunyi, nama sarah muncul di sana.
" halo sar..." sapa kanaya lemah
" eh dimana nay, lima menit lagi masuk lho, kamu lupa hari ini kita ada ujian sama pak adam ??!" tanya sarah panik
kanaya nggak kalah panik, dia benar-benar lupa ada ujian hari ini sama pak adam lagi, dosen yang sangat disiplin dan nggak ada toleransinya sama sekali.
" wadduh..ampun..aku lupa " pekik kanaya panik, apa yang harus di lakukannya sekarang.
" gimana nih..." teriak kanaya pada sahabatnya
" emang kamu dimana sekarang ??" kini nadila yang bertanya
" aku masih di rumah " jawab kanaya cepat, bibirnya mulai menggigit kuku-kuku jarinya, salah satu kebiasaannya ketika dilanda panik.
" di rumah ???! " pekik nadila dan sarah bersamaan yang membuat kanaya menjauhkan handphonennya dari telinga, beberapa detik telinganya berdengung pekak.
"kamu ketiduran nay, jam segini masih di rumah ?!" tanya sarah heran
" aku...aku.."
" nay..pak adam masuk, udah ya..ntar kita cari solusi masalah kamu " potong sarah, dan tiiiitt tiiitt suara handphone terputus tiba-tiba.
kanaya melepaskan nafas beratnya, masalah datang bertubi-tubi saat ini, belum lagi masalah rumah selesai kini mata kuliah dengan pak adam terancam gagal semester ini.
krookk kroookk....
perut kanaya bersuara nyaring minta di isi, kanaya baru sadar dari tadi dia belum sarapan apa pun. dengan gontai dia berjalan menuju dapur, gelas kotor yang dia kumpulin dari tadi masih bertengger mesra di wastafel. kanaya berjalan menuju kulkas mencari makanan apa yang tersisa, dan lagi-lagi kanaya harus menelan ludahnya yang terasa pahit. kulkasnya seperti habis di santroni gerombolan tikus, benar-benar berantakan sekaligus menjijikkan.
" ayana..aku benci sama kamu " teriak kanaya lagi, rasa marahnya benar-benar sudah mencapai ubun-ubun sekarang.
kanaya balik lagi keruang tamu dan mengambil handphonennya untuk memesan makanan secara online, perutnya benar-benar harus di isi sekarang juga.
tidak berapa lama makanannya pun sampai, kanaya langsung memakannya dengan lahap dan setelahnya langsung melanjutkan bersih-bersihnya.
setelah dua jam berselang akhirnya pekerjaannya selesai, kanaya tersenyum puas melihat rumahnya kembali bersih kinclong. dia merebahkan tubuhnya di sofa, seluruh tubuhnya terasa sangat pegal, tumit kakinya juga ikut terasa sakit.
" mama aku lelaaahh " tangis kanaya pilu, tiba-tiba ia merindukan mamanya.
ya mamanya akan selalu datang di saat kanaya membutuhkannya, di saat kanaya tidur dipangkuan sang mama, maka tanpa diminta mamanya akan langsung memijit lembut kening kanaya sambil berkata..
" si cantik mama nggak boleh sering-sering berkerut, ntar cepat tua lho " canda mamanya yang membuat kanaya juga ikut tertawa.
kanaya hampir saja memejamkan matanya karena kelelahan, namun tiba-tiba dari luar terdengar suara mobil berhenti. kanaya langsung bangkit dari tidur melihat siapa yang datang. dan di luar sana terlihat ayana dengan beberapa temannya tertawa riang berjalan tanpa beban memasuki rumah.
" ayana !! " panggil kanaya
ayana dan teman-temannya langsung menoleh ke arah kanaya
" apa yang kamu lakukan semalam ?" tanya kanaya datar
ayana tersenyum sinis dan berjalan mendekati kanaya, sambil berkacak pinggang dia berbisik tepat di telinga kanaya
" bukan urusan kamu nona manja " ayana berbalik ingin pergi meninggalkan kanaya, namun kanaya menarik lengan kanan ayana dengan keras
" aaaww " pekik ayana kesakitan
" mungkin kamu lupa nona ayana, ini adalah rumahku dan aku berhak tau apapun yang terjadi di rumah ini " tekan kanaya mengintimidasi
ayana salah tingkah berusaha menahan malu, karna perkataan kanaya barusan di dengar oleh teman-temannya
" lepasin aku " geram ayana berusaha membuka jari jemari kanaya yang mengenggam erat lengannya
" kamu sama sekali tidak bertanggung jawab ayana, setelah apa yang kamu lakukan semalam, bisa-bisanya kamu pergi tampa membereskan kekacauan yang sudah kamu buat ?" ujar kanaya keras, wajahnya merah padam menahan marah karna melihat sikap ayana yang sok cuek itu
" apa paman dan bibi tau kelakuan kamu yang seperti ini ?!" tanya kanaya sinis
ayana yang dari tadi acuh tidak acuh mendengar perkataan kanaya langsung menatap kanaya tajam
" kamu nggak usah sok suci kanaya maheswari dharmawan, apa aku terlihat bodoh dimatamu ?, apa kamu pikir aku buta ?!" tanya ayana lembut tapi dengan irama menyakitkan
kanaya mengerutkan alisnya tidak mengerti
" apa maksud kamu ayana ?" tanya kanaya curiga
ayana menghentakkan tangannya dan langsung terlepas dari cengkraman kanaya
" kamu pikir aku tidak tau kalau semalam kamu tidur dengan justin ?" tanya ayana penuh kebencian
kanaya terkejut dan refleks memundurkan langkahnya menjauh dari ayana, matanya melirik teman-teman ayana yang ikut tersenyum sinis melihatnya
" apa kalian sudah sering melakukannya ?, atau jangan-jangan itu cara kamu untuk mendapatkan justin ?" ejek ayana semakin berani
kanaya berusaha menahan air matanya yang siap menganak sungi di pipinya.
" hentikan ayana " ujar kanaya dengan suara bergetar
" kenapa ?, apa yang semua aku omongin ini benar ?" ayana semakin menjadi-jadi
" ayana !!! " teriak kanaya dengan tangis tertahan
" kamu menjijikkan kanaya, gadis rendahan sepertimu tidak pantas mendapatkan cintanya justin " tunjuk ayana tepat di mata kanaya
air mata sudah mengalir dengan deras di pipi kanaya, hatinya begitu sakit di hina seperti ini oleh ayana.
" semua anak-anak di kampus juga tau kalau kamu tidur dengan justin " sambung ayana lagi puas, dia memang sudah menyebarkan berita itu melalui sosial media kampus dan langsung viral di kalangan kampus. bahkan dia juga memberikan sebuah foto sehingga menambah keakuratan berita tersebut.
" stop ayana stop !!!!!" teriak kanaya serak
" tidak kanaya..kamu yang seharusnya stop !!!" balas ayana dengan emosi
kanaya menatap ayana tidak mengerti, sebenarnya apa maunya ayana
" sebenarnya apa maumu ayana ?" tanya kanaya curiga
ayana tertawa sinis, dan diikuti oleh teman-temannya
" mauku cuma satu gadis manja, jauhi justin " jawab ayana yang membuat kanaya tersentak kaget
" kamu...."
"iya..aku menginginkan justin. cuma itu yang aku mau darimu " potong ayana tajam
kanaya menatap ayana tidak percaya, sepupunya yang dia kira selama ini baik ternyata tidak lebih dari lintah yang terus-terusan mengerogoti tubuhnya
" kenapa diam, apa kamu terkejut dengan permintaanku ?" ejek ayana puas
kanaya mengeleng lemah berusaha untuk tersenyum
" kamu tidak akan pernah mendapatkan maumu ayana, justin cuma mencintaiku " ujar kanaya berusaha tegar
" maka aku akan membuatnya jatuh cinta padaku dan merebutnya darimu kanaya " balas ayana tidak mau kalah sambil meninggalkan kanaya sendirian di sana dan berlalu menuju kamarnya yang di ikuti oleh teman-temannya.
setelah ayana menghilang dibalik pintu kamarnya, kanaya terduduk di sofa. tubuhnya bergetar menahan gejolak amarah yang masih menguasainya. kanaya mengusap air mata yang setia menemaninya dari tadi.
" ayana..kau sengaja ingin bermain api dengan cinta kami ??, baiklah akan aku pastikan kau tidak akan pernah mendapatkan justin " ujar kanaya dalam hati