Harga Diri 2

1076 Words

Di ruang tamu, Pak Kyai dan Bu Haji masih duduk dan diam. Wajah lelaki sepuh itu menampilkan guratan kemarahan. "Abah nggak habis pikir dengan tindakan, Ummi. Sungguh memalukan. Bisa-bisanya menyodorkan anak gadis kita satu-satunya pada orang yang pernah menolaknya. Apa yang ada dipikiran kalian ini. Di mana harga diri dan martabat kita?" Pak Kyai berkata melampiaskan kekecewaannya. Wajahnya penuh rona amarah. "Ummi nggak akan bertindak kalau nggak mendapatkan dorongan dan persetujuan dari Hafsah, Bah. Hafsah sangat mencintai Aksara dan ummi yakin kalau Hafsah nggak mungkin dzolim pada Marisa." "Tapi apa Ummi sadar kalau perbuatan kalian bisa menyakiti hati seorang istri? Ummi dengar, kan? Kalau Marisa mengalami pendarahan. Poligami nggak segampang yang ummi pikirkan. Saudara-saudara ki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD