Pengantin pengganti

2166 Words
Sebuah acara pernikahan seorang fotografer ternama Bryan Wilson dengan Cantika Putri sedang digelar. Begitu banyak buket bunga dan ucapan selamat ditata rapi di halaman. Berjajar rapi layaknya pernikahan orang-orang terkenal di negeri ini. Terlihat begitu megah dan indah. Banyak wartawan juga reporter televisi mengabadikan acara tersebut. Pasalnya berita tentang pria tampan yang menjadi fotografer tersebut dinanti oleh media massa. Namun yang terjadi justru di luar dugaan. Bryan Wilson duduk sendiri. Tak ada siapa pun di sisi pria itu. Pangeran itu tidak berdampingan dengan Cantika Putri sang cinderella yang selalu menghiasi mimpi-mimpinya. “Apa yang terjadi?” tanya salah seorang wartawan dengan penuh rasa heran. “Aku juga tidak tahu apa yang terjadi di dalam sana!” “Apakah sebaiknya kita masuk saja dan meliput kejadian di dalam sana!” “Tapi bagaimana bisa? Penjagaan di dalam begitu ketat. Kita tidak akan bisa masuk ke sana.” “Ini pembodohan publik dan berita ini menarik! Kita harus bisa meliput kejadian ini!" Suara riuh dari luar sana terdengar. Beruntungnya penjagaan ketat telah dipersiapkan. Andai hal itu tidak disiapkan bisa jadi mereka berusaha merangsek masuk dan membuat kegaduhan. Bagaimana mungkin mereka bisa tahan untuk tidak meliput pernikahan itu jika pernikahan tersebut menghadirkan sensasi tersendiri. Nama yang terpampang dengan pengantin yang dinikahkan ternyata berbeda. Pasti akan ada pengantin pengganti seperti cerita yang berkembang di sinetron-sinetron yang digemari ibu-ibu dan itu sangat menarik sekali. Bryan sosok pria tampan itu terlihat murung di hari pernikahannya. Ini adalah hari di mana dia harus menjalankan keputusan terberat dalam hidupnya. Sungguh dia tidak mungkin menikahi Cantika. Gadis yang sukses membuatnya jatuh cinta untuk pertama kali. Membuatnya begitu jatuh dan tak rela untuk pergi. Tapi Bryan sadar, cinta milik gadis itu bukanlah untuknya. Dan Bryan memutuskan untuk melepaskan Cantika demi kebahagiaan wanita itu. Beberapa hari yang lalu Bryan hanya bisa merenung dengan berbagai penyesalan dalam hidupnya. Bryan merasa dirinya begitu bodoh. Mengapa dirinya malah melamar wanita yang sedang dalam pemulihan ingatan masa lalu? Bryan terlalu egois memiliki wanita itu dan akhirnya terhempas dalam rasa kecewa yang dalam saat tahu dari sketsa wajah pria yang di lukis oleh calon istrinya. Orlando. Ya, Cantika melukis wajah pria itu. Jelas menunjukkan bahwa Cantika memang mencintai Orlando dan bukan dirinya. Bryan harusnya sadar diri. Bukannya malah memaksakan diri. Di hari pernikahannya, Bryan merelakan Cantika. Pria itu mempersilahkan Orlando untuk duduk di kursi pelaminan dan mengucap ijab qobul demi memiliki Cantika seutuhnya. "Apakah kamu yakin?" tanya Orlando sambil mendongakkan kepalanya menatap ke arah Bryan. Rasanya dia tidak tega melihat keluarga Bryan hancur menyaksikan pernikahan ini. Tentu mereka sudah menunggu masa di mana putranya menikahi calon menantu mereka. Namun yang terjadi, justru malah dirinya yang menikahi calon menantu keluarga Wilson. Lalu laki-laki tampan dengan segunung kemampuan itu menganggukkan kepalanya meskipun terlihat sangat lemah. Orlando sadar masih ada keraguan di hati Bryan. Namun, pria itu berusaha tetap untuk fokus pada rencananya. “Lakukanlah! Aku ingin Cantika bahagia bersamamu!” Hanya itu yang diucapkan oleh Bryan membuat semua yang ada di sana terpana. Mungkin inilah level tertinggi saat mencintai seseorang. Yaitu saat di mana merelakan sosok yang dicintainya berbahagia dengan pria lain. Mungkin ini adalah keputusan terbaik baginya. Dari pada terluka lebih dalam saat sadar hanya memiliki raga tanpa pernah memiliki hati istrinya. Yang jelas hanya Orlando yang saat ini menjadi penguasa di hati Cantika. Walau harus terluka, Bryan bahagia asalkan Cantika bahagia bersama Orlando, pria yang dicintainya. “Jika kau ragu, aku akan mundur. Aku yakin kau mampu membuat Cantika jatuh cinta padamu,” ucap Orlando lemah. “Tidak. Lakukanlah! Aku sangat yakin,” ucap Bryan. Orlando pun menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. “Terima kasih, Bryan.” Orlando pun mulai melangkahkan kakinya untuk berjalan menuju pelaminan. Dan pria itu pun duduk di kursi yang ada di hadapan penghulu. Membuat suasana segera ricuh. Para tamu undangan menyadari ada kejanggalan yang terjadi. "Saya nikahkan Orlando de Dominico dengan Cantika Putri binti Samuel Albert dengan mas kawin 30gr logam mulia dibayar tunai,” ucap penghulu saat menjabat tangan Orlando. "Saya terima nikah dan kawinnya Cantika Putri binti Samuel Albert dengan mas kawin tersebut tunai," tegas Orlando begitu nyata. Meluluh lantakkan hati Bryan hingga hancur berkeping-keping. Namun, Bryan masih menampilkan sisi terbaiknya. Pria itu tersenyum manis. Bahkan di saat para wartawan tampak ricuh karena pernikahan yang terjadi tidak sesuai dengan undangan yang tertera. Mereka bahkan memotret undangan dan foto prewedding yang dipajang dengan begitu indah bersama buket bunga mawar putih. Foto yang menampilkan sosok Bryan dengan Cantika. Bukan sosok Orlando dan Cantika. Bahkan nama yang diukir begitu indah dan besar di pintu tamu tertulis dengan jelas. Nama yang diukir begitu indah tidak sesuai dengan kenyataannya. Bukan Bryan yang menikah dengan Cantika. Kenyataannya Cantika Putri justru malah menikah dengan Orlando De Dominico. Kondisi segera ricuh. Para wartawan berusaha mengabadikan momen ini. Jelas kejanggalan ini akan menjadi konsumsi publik yang booming. Beruntung para penjaga keamanan segera bertindak untuk menjaga kondisi tetap terjaga. Bryan sadar dirinya telah mengguncang dunia entertainment. Mengingat dirinya adalah seorang fotografer internasional. Bahkan dia juga menjadi seorang pemilik perusahaan di bidang interior dan eksterior. Keluarganya merupakan keluarga terpandang yang memiliki bisnis properti di seluruh Indonesia. Kakaknya seorang designer internasional sekaligus pemilik perusahaan desain interior dan eksterior. Adiknya model internasional, ibunya pemilik perusahaan tekstil terbesar di Indonesia. Bryan sudah siap dengan semua konsekuensinya. Dia yakin setelah ini akan banyak masalah yang diciptakan olehnya. Kini Bryan berusaha tampak tenang. Pria itu mulai naik ke atas pelaminan. Senyum ramah masih menghiasi wajahnya. Menunjukkan pribadinya yang sangat santun dan tenang. Dia bergerak seolah tak melakukan kesalahan apa pun. Seolah tak terjadi apa pun. Padahal nyatanya saat ini jantungnya berdegup sangat kencang. Keluarga Bryan tampak terdiam. Mereka benar-benar dibuat bingung dengan kondisi yang terjadi saat ini. Mereka tak menyangka kalau wanita yang akan menjadi menantu mereka justru menikah dengan pria lain. Dan kini putranya entah akan menikah dengan siapa. Kini mereka hanya menahan diri sambil menyaksikan Bryan tampak duduk untuk menggantikan posisi Orlando. Bahkan wali hakim yang awalnya duduk di tempatnya pun segera bergeser. Digantikan dengan Rayyan. Sosok dokter terpandang. Anak dari pemilik rumah sakit Surya hospital. Suami dari anak pemilik perusahaan engineering yang terkenal sampai belahan bumi Eropa. Keluarga Bryan benar-benar dibuat terkejut. Melihat formasi yang ada di pelaminan. Mereka pun menoleh ke arah Rere yang menundukkan wajahnya. “Apa-apaan ini?” Suara itu muncul tiba-tiba ketika melihat formasi pengantin yang berubah. “Kita harus menanyakan perihal ini pada Bryan,” ucap Tuan Wilson begitu terkejut dengan permainan yang diciptakan oleh putranya sendiri. Dia merasa Bryan sukses mencoreng nama baik keluarganya dengan terang-terangan. Kelakuan yang sungguh sulit untuk dimaafkan. “Tunggu, Dad! Sebaiknya kita tunggu sampai semua selesai,” ucap Nyonya Wilson pada suaminya. Wanita itu tampak segera memeluk lengan suaminya dengan lembut. Berusaha menahan apa yang akan dilakukan suaminya. Karena semua itu tentunya akan semakin membuat suasana kacau. “Tapi kita tidak bisa tinggal diam begitu saja. Nama baik kita akan tercoreng apa kata mereka melihat formasi yang berubah seperti ini,” ucap Tuan Wilson dengan suara gemertak menahan amarahnya. “Nama baik kita justru akan tercoreng ketika mereka tahu kita berseteru. Tahan emosimu, Sayang. Kita bicarakan nanti setelah acara selesai,” ucap Nyonya Wilson menenangkan suaminya. Dalam hati mereka hanya bisa menerka-nerka. Mungkinkah Rere yang akan menjadi bagian dari keluarga Wilson? Ingin sekali mereka menarik Bryan untuk bicara. Tapi mereka berusaha untuk menahan diri. Sayangnya menjaga nama baik adalah hal yang patut mereka lakukan saat ini. Tidak mungkin mereka memaki Bryan di hadapan para tamu undangan. Mereka pasrah dan mengikuti rencana Bryan. Semuanya akan dibicarakan nanti setelah acara resepsi selesai. Sungguh mereka marah. Bukan karena Bryan yang menikahi wanita lain. Tapi karena semua ini tak dibicarakan bersama keluarga. Bryant melakukan rencananya sendirian. "Saya nikahkan anda Bryan Wilson dengan adik kandung saya Aurel Shifa Surya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai," ucap Rayyan. "Saya terima nikah dan kawinnya Aurel Shifa Surya binti Muhammad Surya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai." Ucap Bryan begitu tegas dan jelas. Tanpa ada ragu sedikit pun. Dan hal itu sukses membuat semua orang tercengang. Bahkan para wartawan sempat terpaku. Tak menyangka ada kisah pernikahan seperti ini. Jika kemarin berita tentang keluarga Wilson yang terpandang menerima gadis Cinderella menjadi trending topik. Mereka sangat yakin jika berita pengantin pengganti ini tentu akan jauh lebih trending dibandingkan dengan berita sebelumnya. Pasalnya keluarga Wilson yang terpandang berbesan dengan keluarga Surya pemilik rumah sakit Surya hospital yang tersebar di seluruh Indonesia. Dia keluarga terpandang bersatu dalam ikatan yang suci dan penuh misteri. Di sisi lain, Rere benar-benar bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya saat ini. Dia tak menyangka kalau Cantika calon istri Bryan justru dinikahi pria lain di pelaminan Bryan. Gadis itu tampak kebingungan duduk di kursi tamu undangan. Awalnya hatinya begitu bergemuruh. Pasalnya hari ini adalah hari di mana pria yang dicintainya dalam diam menikahi sosok wanita. Menyaksikan pria yang dicintainya menikahi wanita lain adalah hal yang sangat menyakitkan bagi wanita mana pun. Bahkan semalaman Rere menghabiskan malamnya dengan menangis panjang. Tapi ternyata pria itu malah menikah kan calon istrinya dengan pria lain. Rere rasa Bryan sudah gila karena menyiapkan pelaminan untuk orang lain. Bukan dirinya. Haruskah Rere berbahagia? Karena dia masih memiliki kesempatan untuk bisa memiliki Bryan? Tapi... Dengan senyum manis Rere berusaha menikmati hari ini. Dia harus sadar bahwa dia hanya dokter pribadi keluarga Wilson. Jadi mana mungkin bisa bersanding dengan putra dari keluarga Wilson sedangkan dirinya dan Bryan sama sekali tak pernah memiliki hubungan spesial. Dan kini Rere menundukkan kepalanya. Tepat di saat Bryan menjabat tangan sosok yang mungkin penghulu di sana. Rere tak sanggup menatapnya. Biar kan dia berpura-pura menikmati kue yang disediakan untuk para tamu. Berharap rasa manis yang menyapa lidahnya mampu mengalihkan rasa kacaunya. Dan sayangnya kali ini dia justru malah mendengar suara kakaknya. Suara pria itu begitu dia kenal. Tapi Rere tak mau menatap ke arah pelaminan. Mungkin ini hanya halusinasinya saja. Membuat dirinya jauh lebih kacau dari sebelumnya. Namun, selanjutnya gadis cantik berhijab itu malah mendengar suara Bryan yang mengucap ijab qobul. "Saya terima nikah dan kawinnya Aurel Shifa Surya binti Muhammad Surya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai," ucap Bryan membuat Rere segera mengangkat wajahnya. Wanita itu terdiam. Tak tahu harus bersikap seperti apa. Bahkan dia tak sengaja menjatuhkan garpu kuenya karena terlalu terkejut. Rere merasa ini mimpi. Dia tidak mungkin salah mendengar nama lengkap wanita yang disebutkan tadi dalam rangkaian kata suci mencapai indahnya biduk rumah tangga. Rere tidak mungkin salah mendengar, di tahu betul nama panjangnya. Nama panjang Rere. Aurel Shifa Surya. "Bagaimana para saksi sah?" Tanya penghulu kepada para saksi. "Sah!!!" Teriak para saksi. Hal itu sukses membuat Rere menyapukan pandangannya ke segala arah. Gadis itu bisa menyadari saya ini dirinya sukses menjadi pusat perhatian. Bahkan kini gadis itu mulai merasa ada lampu yang begitu menyilaukan menyorot mata. Rupanya para wartawan sedang berebut memotret dirinya. Gadis itu pun segera menundukkan kepalanya karena malu. Sungguh Rere ingin menikah dengan pria yang dicintainya. Tapi bukan seperti ini caranya. Dia bahagia tapi terlalu bingung harus bersikap seperti apa. Apa ini mimpi? Rasanya Rere begitu gila membayang kan dirinya yang terlalu berharap hingga bermimpi hak aneh seperti ini. Sungguh Rere merasa ini adalah mimpi terindah dalam hidupnya. Dia merasa seperti orang gila yang sedang berhalusinasi. Tapi sebuah tepukan lembut di bahunya membuat Rere tersadar bahwa ini bukan mimpi. "Selamat menempuh hidup baru, adik ipar," ucap Paula kakak dari Bryan Wilson. Pria yang dicintainya dalam diam lebih dari 5 tahun lamanya. "HHhhh.” Saat ini Rere hanya bisa menghempas napas panjang. Gadis itu terlalu bingung. “Sepertinya aku sedang mimpi,” gumam Rere masih tak percaya. Pasalnya dia datang ke acara ini untuk menghadiri sebuah pernikahan. Namun, nyatanya dia malah menjadi mempelai wanita. "Selamat ya. Kau resmi menjadi bagian dari keluarga Wilson. Sebagai menantu kami," ucap Nyonya Wilson memeluk tubuh Rere dengan lembut. Rere hanya bisa pasrah. Dia tidak tahu harus bersikap seperti apa. Harus bahagia kah? Karena dirinya yang menjadi takdir pria itu. Atau harus bertanya mengapa bisa dirinya? Tiba-tiba Rere merasa kepalanya begitu pening. Setelah semalaman menangisi pria yang menikahi wanita lain. Ternyata hari ini justru menikahi dirinya. Dunia benar-benar seperti sedang mempermainkan emosi dirinya. "Assalamualaikum, istriku.” Suara bariton seorang pria membuat hati Rere berdesir. Sungguh suara itu terdengar begitu lembut dan penuh kasih sayang. Suara Bryan tak pernah selembut ini padanya. Dan hari ini sukses membuatnya terbang melayang. Rasanya Rere ingin menertawakan takdir yang mempermainkan hatinya. Dia menjadi pengantin. Mempelai wanita dari pria yang dicintainya. Kini Bryan sudah berdiri tepat di hadapan gadis itu. Pria yang selama ini selalu disebut dalam setiap Doa Rere. Kini menjadi jawaban terindah dari doa-doanya. Tapi suasana ini benar-benar tak terduga membuat Rere kebingungan. "Wa'alaikum salam," ucap Rere menundukkan kepalanya. Dia hanya mampu menjawab salam Bryan. Tanpa tahu harus bersikap seperti apa. Dia terlalu bingung dan belum siap. Semuanya di luar dugaannya. Di luar kendalinya. Entah bagaimana nanti di malam pengantin mereka? Entah bagaimana nanti kisah cinta mereka setelah menikah? Entah bagaimana dia harus bersikap di hadapan Bryan. Rere benar-benar bingung. Gadis itu berniat untuk menyaksikan pernikahan, tapi nyatanya dia justru menjadi mempelai pengganti.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD