“Apa yang sedang kau lakukan?!” “Supaya kita bisa saling mengenal satu sama lain,” jawab Ben yang mana semakin membuat Leah naik darah. “Bukan begitu caranya!” Ben menghela napas pendek. “Ini caranya, Leah. Cara tercepat.” Di saat Ben kembali menanggalkan kancing pakaian Leah, dia yang kembali panik segera menahan tangannya. “Tunggu, Pak! Pak! Tunggu dulu!” “Mau menunggu apa lagi?” Tanpa diminta, suara keroncongan terdengar tiba-tiba membuat mereka berdua berhenti dan terdiam. Ben kemudian menatap wajah Leah yang masih marah. “Aku kan sudah bilang aku lapar!” *** Leah membuat sarapan cepat yaitu roti lapis kemudian menghabiskannya bersama Ben. Setelah itu dia membuat kopi dengan mesin kopi. Sambil menunggu cangkirnya terisi penuh, Leah memandang ke depan, menatap Ben. Pria itu

