Seperti Kehilangan Kontrol

1067 Words

Asmara menghela napas panjang. Hari ini ia akan menjalani operasi pembedahan di kedua sisi dadanya. Ia hanya pasrah saja. Ya, ia tetap berdoa dalam hati. Meminta yang terbaik. Bila yang terbaik ia akan sembuh, maka ia akan sembuh. Bila yang terbaik justru sebaliknya, maka ia akan menjadi sebaliknya. Sudah. Berpikir simpel seperti itu nyatanya jauh lebih meringankan. Tidak menambah beban pikiran dan beban hati yang semakin membuat napas sesak. Asmara belum melihat orang tuanya sama sekali. Entah Rafi dan Emma akan mendampinginya atau tidak. Asmara tidak banyak berharap. Dari pada sakit rasanya jika harapannya tidak menjadi kenyataan. Seorang perawat lelaki memasuki kamarnya. Namanya Asa. Ia tersenyum tulus pada Asmara. Asmara mau tak mau terdorong untuk membalas senyumnya mes

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD