Tunggu dulu, kenapa Farah jadi terpikir ke arah Zafar ya? Padahal dia Cuma orang yang hanya lewat dalam hidupnya. Sudahlah, daripada larut memikirkan sosok lelaki kaku bernama Zafar. Lebih baik Farah segera ke dapur mencuci gelas yang ia pakai untuk tempat jus. Lalu, dia mau tidur saja.
Soal Rin, kalau dia ada waktu. Sebenarnya ada saja dia waktu untuk jalan dengan Rin ke mana pun. Namun, dia belum mau mengatur jadwal dan belum tahu tempat mana yang ingin di kunjungi. Nanti saja dia pikir kembali kapan dan mau ke mana dia dan Rin jalan-jalan. Sebagai seorang sahabat, Farah mau memberikan yang terbaik. Karena, sudah membatalkan janji nonton bioskop. Ada kemungkinan dia akan menggantikan dengan hal yang lebih seru.
Kalau bukan Rin, siapa lagi yang mau menyemangatinya. Farah bahagia memili
