Tidak berpamitan, bahkan langsung pergi karena ojek online pesanannya sudah tiba. Berulang kali ponsel Dinar berdering, tanda banyak telepon yang masuk. Sengaja mengabaikan, karena tidak ingin terpecah konsentrasi. Malam ini fokus untuk mempelajari bangkrutnya perusahaan ayah. Membuat seluruh karyawan dan dewan direksi terkejut dengan berita ini. Pak Hasan juga tidak kalah terkejutnya, ia menemukan kejanggalan beberapa laporan yang dibuat oleh Pak Cokro. Segera kuminta datang ke rumah ayah sekarang juga untuk mengadakan rapat tertutup di ruang kerja ayah. Ada hal yang aneh saat dalam keadaan genting justru nenek lampir itu tidak terlihat. Di rumah hanya ada keluarga inti saja, bahkan Revan juga datang. Entah apa urusannya dengan dia, tidak peduli. “Dinar, sudah datang?” Ayah terlihat s

