Manis Madu

1485 Words

“Kok bisa?” tanya Kaluna pelan, jemarinya masih menggenggam sendok perak yang tadi ia gunakan untuk menyendok ratatouille di piring. Sorot matanya menatap lurus pada Dhika, yang tampak begitu tenang memotong canard rôti. Dhika menelan makanannya dulu sebelum menjawab, nada suaranya santai. “Aku sudah menduga kamu akan hamil. Aku awasi setiap pergerakanmu sejak awal. s**u yang Noelle kasih setiap pagi? Itu s**u kehamilan. Aku yang minta.” Kaluna membeku. Ia menatapnya tanpa kata, hanya mulut yang terbuka tanpa suara. Seperti disambar halilintar. “Kenapa… kenapa kamu nggak bilang langsung? Kenapa nggak bicara sama aku?” “Karena aku nggak mau kamu terjebak, Kaluna. Aku nggak mau kamu tetap di sisiku hanya karena bayi itu. Aku mau kamu ada… karena memang mau. Karena kamu pilih aku. Bukan ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD